Sabtu, 29 Maret 2025 | 09:32 WIB

Yayan: Komunikasi Publik yang Sehat Harus Dibangun Berkelanjutan

foto

KOTA BANDUNG, indoartnews.com - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Yayan A. Brilyana menilai citra Pemerintah Daerah tidak terbentuk secara instan. Citra yang baik harus harus dibangun, dikelola dan dipertahankan secara berkelanjutan. 

Yayan mengemukannys saat Seminar dan Serah terima jabatan Perhumas Muda Kota Bandung yang digelar di Universitas Islam Bandung (Unisba), Sabtu (22/3/2025). 

Yayan menyatakan, kepercayaan publik sangat bergantung pada citra tersebut. Tanpa komunikasi yang tepat, program pemerintah sebaik apa pun bisa kehilangan dukungan masyarakat. Karena itu, pentingnya peran Humas dalam membangun komunikasi publik yang sehat di era digital

Yayan mengungkapkan lima strategi komunikasi yang diterapkan Pemerintah Kota Bandung untuk membangun kepercayaan publik.

Ke-5 kepercayaan publik itu, ke-1. Transparansi dan komunikasi aktif melalui berbagai media, termasuk media sosial dan pertemuan langsung. Ke-2. Membangun narasi yang relevan dan memenuhi hati masyarakat seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ke-3. Melibatkan stajeolder dan komunitas secara kolaboratif. Ke-4. Manajemen krisis yang siap dan tanggap. Ke-5. Membangun brand Kota Bandung sebagai kota kreatif, inovatif dan ramah anak muda.

Yayan berpendapat, Humas saat ini harus mampu beradaptasi dengan perkembangan termasuk kecerdasan buatan (AI).

"Sekarang Humas perlu beradaptasi dengan AI dan perkembangan teknologi di media sosial, dunia kehumasan terus berevolusi. Jika Pemkot tidak mengikuti zaman, ketinggalan. Sebanyak 85,2% masyarakat Kota Bandung pengguna internet yang mencari informasi melalui media sosial seperti Tiktok dan Instagram," tegasnya.

Sementara, Dian Agustina Nurima perwakilan Perhumas Indonesia juga menyoroti pentingnya komunikasi strategis dalam membangun kepercayaan publik, khususnya di era digital.

Ia pun menyoroti kemajuan Indonesia dalam pemberitaan digital dan UN E-Governent Survey 2024 Indonesia berhasil naik 13 peringkat dengan skor 0,791, menempatkan untuk pertama kali dalam kategori Very High E-Governement Development Index. "Peningkatan ini mencerminkan komitmen Pemerintah dalam memanfaatkan teknologi," tukasnya.**

Editor : H. Eddy D