
BANDUNG, indoartnews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak cepat menangani longsor di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nagrog, Kecamatan Ujungberung, yang terjadi akibat hujan lebat pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Longsor dengan diameter sekitar 30 meter dan kedalaman 10 meter ini berdampak pada delapan makam di Blok E, yang kini telah direlokasi ke tempat lebih aman.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang (Disciptabintar) Kota Bandung, Bambang Suhari, bersama Camat Ujungberung, Abriwansyah Fitri, serta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) langsung turun ke lokasi pada Minggu, 9 Maret 2025, untuk memastikan proses relokasi berjalan sesuai prosedur.
"Alhamdulillah, semua ahli waris menyetujui pemindahan makam ke tempat yang lebih aman. Mudah-mudahan cuaca mendukung sehingga proses evakuasi berjalan lancar," ujar Bambang.
Menurutnya, delapan jenazah yang terdampak longsor dipindahkan ke Blok H sebanyak dua jenazah, sementara enam lainnya dipindahkan ke Blok N.
Longsor Ancam Bangunan Musala dan Toilet TPU
Bambang menjelaskan bahwa longsor ini disebabkan oleh aliran air yang melintasi TPU Nagrog dan melewati Perumahan Gending Mas. Selain merusak area pemakaman, longsor juga mengancam bangunan musala dan toilet TPU, yang kini berada di tepi longsoran.
"Kami sudah berkoordinasi dengan DSDABM, dan hari ini petugas mereka melakukan peninjauan untuk segera menangani dampak longsor ini," jelasnya.
Selain di TPU Nagrog, Disciptabintar juga melakukan peninjauan di sejumlah TPU lain yang berpotensi terdampak longsor. Dari 13 TPU yang diperiksa, beberapa sudah mendapatkan penanganan, seperti TPU Cikutra dan TPU Sirnaraga, yang sebelumnya mengalami longsor besar.
"Alhamdulillah, kirmir (penahan tanah) di TPU Cikutra dan Sirnaraga kini sudah lebih kuat setelah dilakukan perbaikan bersama DSDABM dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” ungkap Bambang.
Sementara itu, tujuh TPU lain yang dilintasi aliran sungai, termasuk Babakan Ciparay, Astanaanyar, Guburu, Malaer, Cibarunai, Cikutra, dan Nagrog, akan terus dipantau untuk mengantisipasi potensi longsor.
"Insyaallah, kami akan terus memantau dan menangani agar kejadian serupa tidak terulang, khususnya di TPU yang berisiko tinggi akibat gerusan air," tambahnya.
Ahli Waris Apresiasi Langkah Cepat Pemkot Bandung
Salah satu ahli waris makam yang dipindahkan, Tina, warga Kelurahan Pasanggrahan, mengapresiasi langkah cepat Pemkot Bandung dalam menangani pemindahan makam.
"Alhamdulillah, terima kasih kepada Pemkot Bandung yang telah bekerja cepat memindahkan makam keluarga kami. Di sini kami ada dua makam, makam ibu dan bapak," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala UPT Daerah Aliran Sungai (DAS) DSDABM, Asep Suryana, menyatakan bahwa proses perbaikan longsor di TPU Nagrog membutuhkan waktu lebih dari satu bulan, mengingat kondisi tanah yang curam dan dalam.
"Penanganannya tidak bisa sekadar darurat karena ini sangat curam, sekitar 10 meter. Biasanya, longsor dengan tinggi 5-6 meter masih bisa ditangani dengan karung atau rucuk, tapi di sini tidak memungkinkan. Kami harus segera bertindak agar longsoran tidak melebar," jelas Asep.
Saat ini, tim DSDABM telah meninjau lokasi dan akan segera melakukan tindakan teknis dengan alat yang memungkinkan, mengingat akses ke TPU Nagrog cukup sempit.
Antisipasi Jelang Idul Fitri, Warga Diimbau Gunakan Motor
Menjelang Idul Fitri, TPU Nagrog diperkirakan akan ramai oleh peziarah. Oleh karena itu, Camat Ujungberung, Abriwansyah Fitri, mengimbau masyarakat agar menggunakan kendaraan roda dua saat berziarah untuk menghindari kemacetan.
"Kami imbau warga yang ingin berziarah ke TPU Nagrog agar tidak menggunakan mobil, karena akses jalan menuju TPU ini cukup kecil dan hanya bisa dilalui motor. Ini demi kenyamanan dan kelancaran bersama," katanya.**