Sabtu, 29 Maret 2025 | 09:27 WIB

Gaji Pertama Disumbangkan, Erwin Dukung Gerakan Peduli Yatim di Ujungberung

foto

BANDUNG, indoartnews.com - Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menunjukkan kepeduliannya terhadap anak-anak yatim dengan menyumbangkan gaji pertamanya sebesar Rp5 juta kepada anak yatim di Kecamatan Ujungberung. Donasi ini disalurkan melalui Gerakan Peduli Yatim (Geliyat) dalam kegiatan Santunan Anak Yatim dan Bakti Sosial yang digelar Badan Koordinasi Majelis Masjid (BKMM) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Ujungberung, Sabtu, 22 Maret 2025.

Acara yang berlangsung di Masjid Besar Kaum Ujungberung ini menghadirkan lebih dari 331 anak yatim binaan Geliyat dari lima kelurahan di Kecamatan Ujungberung.

Erwin menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap keberlangsungan program Geliyat. Ia juga menyatakan komitmennya untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak binaan tersebut.

“Saya sangat kagum dan bangga dengan kegiatan ini. Saya siap menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yatim di Geliyat. Gaji pertama saya sebagai Wakil Wali Kota Bandung sebesar Rp5 juta saya serahkan untuk mereka,” ujar Erwin.

Ia menambahkan bahwa menyantuni anak yatim merupakan bentuk investasi akhirat. “Insyaallah, siapa yang menyantuni anak yatim akan dekat dengan Rasulullah di surga. Dengan mencintai dan menyantuni anak yatim, kita sedang berinvestasi untuk akhirat,” imbuhnya.

Erwin juga berharap program serupa dapat diterapkan di seluruh wilayah Kota Bandung. Ia menyampaikan rencana untuk mendorong pengembangan program Geliyat ke 30 kecamatan lainnya, sekaligus menyampaikan niatnya membangun pesantren gratis bagi anak-anak yatim.

“Saya akan berbicara dengan camat dan lurah agar gerakan ini bisa diperluas ke kecamatan lain. Mohon doa dari semuanya,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Geliyat sekaligus Penyuluh Agama, Nina, menjelaskan bahwa gerakan ini dimulai dengan menyantuni 40 anak yatim. Kini, total anak yatim yang dibina mencapai 513 orang, dengan 331 di antaranya menerima santunan rutin bulanan.

Dana operasional Geliyat sebesar Rp33.100.000 per bulan diperoleh dari sumbangan masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN). Nina mengatakan bahwa gerakan ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi anak-anak yatim yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang.

“Kami merasa terpanggil karena ketika kita bisa makan, mereka mungkin kelaparan. Ketika kita bisa berganti pakaian, mereka mungkin tidak memiliki pakaian yang layak,” ujarnya.

Geliyat terus mengajak masyarakat untuk berperan sebagai orang tua asuh, termasuk para ASN di lingkungan Kecamatan Ujungberung. Saat ini, camat, lurah, hingga Ketua KUA Ujungberung pun t*lah menjadi bagian dari gerakan orang tua asuh bagi anak-anak yatim setempat.**