Minggu, 7 Juli 2024 | 17:37 WIB
Slot Gacor Slot88 Slot Online https://wbcampa.org

Solusi Kolaboratif Atasi Sampah Citarum

foto

Oleh : Dr. Eki Baihaki, M.Si

Solusi mendasar atasi sampah Citarum diantaranya harus ada perubahan paradigma pengelolaan sampah dari “Kumpul-Angkut-Buang” menjadi paradigma “Pilah-Kumpul-Manfaatkan”, sehingga tidak lagi memandang sampah sebagai sesuatu yang tidak berguna. 

Dan implementasi tata kelola manajemen sampah tuntas di darat, sehingga selanjutnya tidak akan mencemari Sungai. Utamanya pada desa yang ada di sepanjang bantaran Sungai Citarum serta kolaborasi semua stake holder terkait dari unsur pemerintah, akademisi, komunitas, media dan bisnis.

Manajemen Pengelolaan Sampah Terpadu Tuntas di Tempat (MPS3T) adalah hasil riset kolaborasi akademisi UNPAS dengan BBWS Citarum untuk mewujudkan sistem manajemen tata kelola sampah yang kuat, integratif dan kolaboratif. Diharapkan menjadi solusi signifikan atasi sampah Citarum dengan mengintegrasikan sumber daya yang ada pada tingkat desa.

Strategi dasarnya adalah optimalisasi 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) tata kelola dengan memanfaatkan setiap bagian sampah dari awal proses hingga akhir menjadi bernilai manfaat dan tanpa menyisakan sampah (zero waste). Hanya sampah yang sudah tidak dapat direcyle/residu yang dibakar.

Sampah mesti dipandang sebagai bahan/sumber daur ulang yang dapat dimanfaatkan. Permasalahan sampah adalah problem yang terstruktur, sistematis dan masiv, bukan saja karena volumenya yang akan terus bertambah seiring pertambahan jumlah penduduk juga karena tata kelola yang belum optimal.

Diperlukan ikhtiar besar semua komponen bangsa secara terstruktur, sistematis dan masiv bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama. Harus ada komitmen dan kebijakan kuat perang melawan sampah Sungai Citarum, mengingat nilai strategis Sungai Citarum bagi masyarakat Jawa Barat bahkan nasional. 

Dalam mewujudkan reformasi tersebut dibutuhkan kolaborasi, inovasi dan niat kuat dari seluruh pemangku kepentingan tidak hanya peran dari Pemerintah, juga unsur Akademisi, Komunitas, unsur Bisnis dan Media agar reformasi tata kelola pengelolaan sampah dapat terwujud.

Sistem ini mengusung konsep atasi sampah di tempatnya dan atasi masalah diupayakan tanpa menimbulkan masalah baru dengan merubah kultur budaya masyarakat terhadap sampah sebagai tanggung jawab pribadi untuk mau dan mampu melakukan pengurangan dan pemilahan.

Dan merubah cara pandang pemerintah dan stake holder terkait dalam kerangka manajemen pengelolaan secara terpadu, tidak hanya aspek teknis, juga harus melibatkan dan aspek sosial budaya, kebijakan publik dan kelestarian lingkungan secara terstruktur-sistematis dan masiv.

Manajemen Pengelolaan sampah Terpadu Tuntas di tempat (MPS3T) dilakukan dengan dua pendekatan utama yaitu Pertama : Rekayasa Sosial (social engineering) adalah upaya ilmiah dan terencana untuk mempengaruhi perubahan sosial yang lebih baik agar diterima semua pihak dapat dan diimplementasikan secara kolaboratif dari semua unsur yang ada.

Dibutuhkan langkah pendekatan, strategi dan program terpadu agar terwujud perubahan sesuai dengan yang dikehendaki bersama. Dan pemanfaatan green teknologi, yaitu incinerator yang memiliki keandalan secara teknologi dan dapat memenuhi ketentuan regulasi teknologi ramah lingkungan.

Idealnya segenap komponen strategis bangsa sebagaimana diamanatkan Inpres No. 7 tahun 2018, tentang Aksi Nasional Bela Negara, mendorong terwujudnya sinergi Pentahelix untuk memperkuat implementasi Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Sesungguhnya masalah besar akan mudah diatasi jika terwujud kolaborasi dan inovasi stake holder terkait secara terstruktur dalam perang melawan sampah Citarum sebagai aksi bela negara. Merawat sungai Citarum, hakekatnya adalah merawat kehidupan dan merawat peradaban unggul bangsa. **