indoartnews.com - Nama Susila Wati, yang lebih dikenal sebagai Bunda Dor Dor, mendadak viral di media sosial. Sosok perempuan asal Lampung ini dikenal karena semangat dan kerja kerasnya dalam membantu masyarakat di lingkungan sekitar. Namun, di tengah perjuangannya, ia justru menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh seorang TikToker berinisial BT, yang kini menjadi sorotan publik.
Menurut penuturan Susila Wati, ia ditipu setelah diundang untuk tampil di beberapa acara yang digelar oleh BT. Awalnya, Bunda Dor Dor menerima ajakan dengan penuh antusiasme karena acara tersebut disebut-sebut akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan dirinya. Namun, janji yang diberikan ternyata jauh dari kenyataan.
Bunda Dor Dor mengungkapkan bahwa dirinya tidak menerima honor yang telah dijanjikan oleh BT setelah tampil di acara tersebut. Padahal, ia telah meluangkan waktu, tenaga, dan bahkan biaya pribadi untuk memenuhi undangan tersebut. “Saya merasa dimanfaatkan. Janji-janji yang diberikan hanya untuk keuntungan mereka sendiri,” ungkap Susila Wati dengan nada kecewa.
Tidak hanya itu, ia juga merasa dipermalukan secara emosional. BT disebut telah memanfaatkan popularitasnya untuk keuntungan pribadi tanpa memberikan apresiasi yang layak. Kejadian ini membuat Bunda Dor Dor merasa dirugikan, baik secara materi maupun mental.
Kabar tentang penipuan ini dengan cepat menyebar di media sosial. Banyak warganet yang menunjukkan dukungan kepada Bunda Dor Dor. Mereka mengutuk tindakan BT dan mendesak agar yang bersangkutan memberikan klarifikasi serta menyelesaikan kewajiban yang seharusnya diberikan kepada Susila Wati.
Salah satu komentar dari warganet berbunyi, “Bunda Dor Dor adalah sosok inspiratif. Jangan sampai niat baiknya dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Kami mendukungmu, Bunda!”
Di tengah peristiwa ini, Susila Wati tetap menunjukkan sikap tabah. Ia mengaku akan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran penting untuk lebih berhati-hati ke depannya. Bunda Dor Dor juga berharap kasus ini menjadi pengingat bagi banyak pihak agar selalu memprioritaskan kejujuran dalam setiap kerja sama.
“Saya tetap percaya pada kebaikan. Saya tidak akan berhenti membantu orang-orang, meskipun ada yang mencoba memanfaatkan saya. Ini hanya ujian kecil untuk terus maju,” ujar Susila Wati menutup ceritanya.
Kisah Bunda Dor Dor adalah pengingat bahwa meski kebaikan kadang diuji, semangat untuk terus memberi dan berbagi tidak boleh pudar. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak dan mendorong terciptanya hubungan yang lebih jujur dan adil.**
