Selasa, 2 Juli 2024 | 22:47 WIB
Slot Gacor Slot88 Slot Online https://wbcampa.org

Mengubah Potensi Sungai Mati Menjadi Laboratorium Wisata Ekologis: Cerita Desa Cibodas dan Padamukti

foto

KABUPATEN BANDUNG, indoartnews.com ~ Desa Cibodas dan Padamukti, terletak di kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, berada di wilayah sektor 21 Citarum Harum menjadi saksi bisu dari transformasi luar biasa. Di antara hamparan oxbow (sungai mati) yang dulunya terbentang, potensi alam yang belum tersentuh sepenuhnya telah menarik perhatian.

"Ini adalah daerah rawan yang memiliki sejarah panjang. Namun, pada tahun 2019-2020, kepala desa melihat peluang yang tersedia dan memberikan dukungannya untuk mengubahnya menjadi laboratorium wisata ekologis," kata Iwan Trisnawan, Kasi Pelayanan di Desa Cibodas yang juga salah satu penggagas ECO Wisata Laboratorium Hidup, Selasa (11/6/2024).

Awalnya, kunjungan dari tim riset Universitas Indonesia dan Monash Australia membuka mata akan potensi luar biasa di sini. Setelah koordinasi yang matang dan pemeriksaan data yang teliti, dukungan untuk mengembangkan daerah ini sebagai ECO Wisata Laboratorium Hidup semakin menguat.

Berbekal dorongan dari Universitas Indonesia dan Monash Australia, pada bulan Mei tahun 2023, Gubernur Ridwan Kamil menyetujui program ECO Wisata Laboratorium Hidup ini, menjadikannya etalase Citarum sepanjang 2,3 km.

Koordinasi erat dengan Satgas Citarum Harum membuahkan hasil. Saat ini, proses pengerukan telah dimulai, tidak hanya membantu membersihkan sungai tetapi juga memenuhi kebutuhan irigasi petani setempat.

Iwan Trisnawan bersama Bhabinsa Peltu Tantan, Bhabinmas Brigadir Yogi dan Dansubsektor 02 Sektor 21 Citarum Harum, Serma Andri Hari Irawan (foto: Elly)

ECO Wisata ini bukan sekadar proyek alam semata. Ini adalah ekosistem laboratorium hidup yang dirancang untuk menggali potensi ekonomi dan memperkuat hubungan sosial di antara penduduk setempat.

"Program ini telah dimulai sejak bulan Juni tahun 2023. Kami pun telah menerima bantuan infrastruktur dari Pemerintah Provinsi berupa MCK Rainpantide dan TPS3R Plus, yang telah membantu kami dalam mengelola limbah dan memilah sampah dengan lebih efisien. Semoga proyek ini berjalan lancar," harap Iwan. 

Keberadaan Satgas Citarum di wilayah ini, khususnya Sektor 21, sangatlah krusial. Dengan tegasnya tindakan mereka, lingkungan semakin pulih, memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama petani yang menjadi tulang punggung perekonomian desa.

"Kami berharap pemerintah dapat memperpanjang keberadaan Satgas Citarum, karena manfaatnya begitu besar bagi kami. Hanya mereka yang bisa menghadapi 'ulah' dari para pengusaha pabrik dan memastikan kelestarian lingkungan tetap terjaga," pungkas Iwan dengan tulus.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan lembaga riset, desa-desa ini akan menjadi contoh nyata bahwa dengan upaya bersama, bisa mengubah potensi tersembunyi menjadi sumber daya yang bernilai bagi generasi mendatang.**