Kamis, 19 Desember 2024 | 18:13 WIB

Wali Kota Cimahi Resmikan Pembangunan IPAL dan Tangki Septik Individual

foto

CIMAHI, indoartnews.com – Penjabat (Pj.) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, meresmikan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Skala Permukiman dan Tangki Septik Individual dalam program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024. Peresmian ini berlangsung di Kelurahan Baros pada Kamis (19/12/2024).

Dalam sambutannya, Dicky menegaskan bahwa program ini bertujuan menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan layak huni. Sebanyak 761 rumah tangga di Kota Cimahi mendapat manfaat melalui pembangunan IPAL komunal dan tangki septik.

“Kegiatan ini adalah komitmen Pemkot Cimahi untuk meningkatkan kualitas sanitasi di wilayah padat penduduk. Dengan infrastruktur yang memadai, risiko penyakit akibat pencemaran lingkungan dapat diminimalisir,” ujar Dicky.

Dicky juga menyebut bahwa air limbah domestik yang tidak terkelola dengan baik menjadi penyebab utama masalah kesehatan, seperti diare dan penyakit menular lainnya. Tahun ini, program SANIMAS dilaksanakan di 12 lokasi pada 8 kelurahan, meliputi Baros, Cipageran, Citeureup, Cibabat, Pasirkaliki, Cibeber, Melong, dan Utama.

“Dari total 124 ribu rumah tangga di Cimahi, masih ada sekitar 18 ribu atau 14% yang belum memiliki fasilitas sanitasi aman dan layak. Kami terus berupaya mengatasinya melalui berbagai sumber dana, seperti DAK, APBD, CSR, dan insentif fiskal,” jelas Dicky.

Data Pembangunan Program SANIMAS 2024

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, Endang, dalam laporannya menjelaskan capaian pembangunan program SANIMAS 2024:

1. Pembangunan SPALD-S DAK: 490 rumah tangga.

2. Pembangunan SPALD-T DAK: 271 sambungan rumah.

3. Rehabilitasi/penambahan ruang MCK: 40 rumah tangga 4. Pembangunan tangki septik individual/komunal DIF: 124 sambungan rumah.

5. Pembangunan SPALD-S CSR BRI dan BJB: 132 rumah tangga.

6. Pembangunan SPALD-S IBM Kementerian PU: 288 rumah tangga.

Sebelum program ini, sebagian besar warga masih menggunakan cubluk atau membuang limbah langsung ke selokan, yang meningkatkan risiko penyebaran penyakit berbasis air. Hadirnya program SANIMAS dinilai mengubah wajah permukiman menjadi lebih sehat dan bersih.**