
Syarif Hidayat (kiri) dan Nyiayu Chairunnikma (kanan), perwakilan dari PT Cemindo Gemilang Tbk., membagikan tips berkendara aman di jalan rigid pavement saat arus balik Lebaran 2025.
JAKARTA, indoartnews.com – Setelah merayakan Idulfitri bersama keluarga, jutaan pemudik mulai bersiap kembali ke kota asal. Pada arus balik ini, banyak pengendara akan melintasi sejumlah ruas tol yang telah menggunakan perkerasan kaku atau rigid pavement, jenis konstruksi jalan dengan material beton yang dikenal kuat, stabil, dan tahan terhadap cuaca ekstrem serta beban berat.
Beberapa ruas jalan tol utama di Indonesia telah menerapkan sistem rigid pavement, seperti sebagian Tol Semarang–Solo, Tol Jakarta–Cikampek Elevated, dan beberapa bagian Tol Trans Sumatera. Permukaan beton yang rata dan minim deformasi disebut mampu menunjang kelancaran arus lalu lintas, sekaligus menjaga kondisi kendaraan jika dikendarai secara tepat.
Menurut Syarif Hidayat, Head of Technical Marketing & RnD Semen Merah Putih (PT Cemindo Gemilang Tbk), berkendara di atas permukaan beton dapat memberikan dampak positif terhadap keawetan kendaraan. “Permukaan rigid pavement memberikan kestabilan lebih baik, mengurangi guncangan berlebih dan meminimalkan keausan pada suspensi. Tapi tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kendaraan tetap prima, apalagi saat arus balik yang padat,” ujarnya pada Selasa, 8 April 2025.
Syarif membagikan beberapa tips agar kendaraan tetap dalam kondisi optimal saat melintasi jalan beton:
1. Periksa tekanan dan kondisi ban. Jalan beton memberikan traksi maksimal jika tekanan ban ideal. Ban yang aus atau kempis lebih rentan mengalami kerusakan di jalur panjang dan stabil.
2. Gunakan kecepatan stabil dan hindari manuver mendadak. Jalan beton mendukung laju konstan. Kecepatan yang fluktuatif dan sering berpindah jalur dapat mempercepat keausan rem dan ban.
3. Pastikan sistem suspensi kendaraan dalam kondisi baik. Karakter beton yang lebih keras dibanding aspal membutuhkan suspensi yang sehat agar bisa meredam getaran dan menjaga kenyamanan, terutama di sambungan antar panel beton.
4. Istirahat secara berkala. Jalan yang mulus bisa membuat pengemudi terlena. Pengemudi dan kendaraan sama-sama membutuhkan waktu jeda untuk mencegah kelelahan dan overheat.
Sementara itu, Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk., menambahkan bahwa rigid pavement tak hanya membuat perjalanan lebih mulus, tetapi juga mendukung keawetan kendaraan. “Perbaikan teknik dan material konstruksi jalan seperti rigid pavement berpotensi mengurangi kecelakaan dan biaya perawatan. Selain itu, jenis perkerasan ini juga lebih ramah lingkungan karena usia pakainya jauh lebih lama dibandingkan aspal,” jelasnya.
Nyiayu juga menyebut bahwa produk beton Semen Merah Putih menggunakan material daur ulang hingga 30% serta teknologi rendah emisi, sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Dengan kondisi jalan yang semakin baik, pemudik diimbau untuk tetap menjaga kondisi tubuh dan kendaraan agar dapat kembali ke kota asal dengan aman, nyaman, dan tanpa kendala.**