Minggu, 9 Februari 2025 | 01:12 WIB

Pemkot Bandung Maksimalkan Kolam Resapan dan Pengelolaan Sampah untuk Cegah Banjir

foto

BANDUNG, indoartnews.com - Banjir dan sampah masih menjadi permasalahan di Kota Bandung. Untuk mengatasinya, Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) telah menerapkan berbagai strategi, mulai dari pembangunan kolam resapan hingga pengelolaan sampah dari sumbernya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, menyampaikan bahwa hasil kajian Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) menunjukkan kolam resapan sebagai solusi paling efektif dalam mengatasi banjir di Kota Bandung.

"Penanganan banjir harus disesuaikan dengan kondisi kontur tanah, kewilayahan, dan sistem drainase. Kolam resapan terbukti efektif, titik genangan yang awalnya 68 kini hanya tersisa 8. Genangan pun bisa surut dalam waktu satu jam," ujar Koswara saat meninjau ruang publik di bawah Jembatan Pasupati, Senin (3/2/2025).

Sampah, Faktor Utama Penyebab Banjir

Selain infrastruktur drainase, Koswara menyoroti bahwa sampah menjadi salah satu penyebab utama banjir. Sampah yang dibuang sembarangan kerap menyumbat drainase, menyebabkan air meluap dan menggenangi jalan.

Untuk menangani masalah ini, Pemkot Bandung menerapkan strategi pengelolaan sampah di sumbernya agar tidak bergantung sepenuhnya pada infrastruktur persampahan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung bertanggung jawab atas pengelolaan sampah residu, sementara sampah yang masih bisa diolah akan didaur ulang.

"Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik bisa dikelola melalui bank sampah. Minimal, sampah harus dipilah di sumbernya karena itu sudah separuh dari proses pengelolaan," jelas Koswara.

Ia juga mencontohkan beberapa RW serta sektor komersial, seperti hotel dan restoran, yang telah berhasil mengelola sampah secara mandiri hingga tidak lagi menghasilkan limbah.

"Ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah dari sumbernya bukan hal yang mustahil," tambahnya.**