
BANDUNG, indoartnews.com ~ Menghadapi momen penting tahun politik 2024, dimana Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) serta Pemilihan Legislatif (Pileg) akan segera digelar pada 14 Februari mendatang, Forum Komunikasi Dekan FISIP/Ketua STISIP PTS se-Indonesia (FK-DKISIP) memegang teguh tanggung jawabnya sebagai garda terdepan ilmuwan sosial politik.
Kantor pusat FK-DKISIP yang berada di Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung, sebuah badan hukum yang dideklarasikan pada 4 Juli 2020, telah memperoleh akreditasi sebagai lembaga pemantau dari Bawaslu RI Nomor 52/PM.05/K1/01/2024, memberikan otoritas untuk memantau pemilu.
Ketua Umum FK-DKISIP, Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, MA., menyatakan bahwa keterlibatan dalam pemantauan pemilu bukan hanya sekadar pelaksanaan rutinitas formalitas program kerja pengurus. "Peran pemantau pemilu ini sangat esensial, menunjukkan tanggung jawab akademik dan profesional para dekan dan dosen untuk meningkatkan kualitas demokrasi," ungkapnya, Kamis, 25 Januari 2024.
Sekjen FK-DKISIP, Dr. Tatang Sudrajat, menambahkan, organisasi ini, yang menghimpun lebih dari 200 dekan FISIP/ketua STISIP dari berbagai daerah, melibatkan 183 dosen sebagai pemantau. "Kami akan memfokuskan pemantauan pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara pada 14 Februari 2024," jelasnya.
Lebih lanjut, Tatang, dosen USB YPKP Bandung dan mantan Ketua KPU Kabupaten Bandung, menyatakan bahwa kegiatan pemantauan ini tidak hanya sekadar kewajiban, tetapi dapat dianggap sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Hasil dan laporan kegiatan ini juga dapat dijadikan kontribusi dalam bentuk artikel yang dapat dipublikasikan dalam jurnal atau prosiding forum ilmiah. "Lebih dari itu, dapat pula menjadi karya penelitian yang kreatif, setidaknya yang bertipe eksploratif," tambahnya.
Dalam hal ini, anggota pemantau dari Gorontalo, Dr. Muh. Firyal Akbar, menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan kepada FK-DKISIP sebagai pemantau Pemilu Tahun 2024. Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah ini mengapresiasi eksistensi FK-DKISIP yang aktif dalam kegiatan terkait masalah demokrasi di Indonesia.
Firyal berharap partisipasi FK-DKISIP dapat membantu Bawaslu dalam meminimalisir praktek indikasi ketidakjujuran, kecurangan, dan hal negatif lainnya yang mungkin terjadi dalam Pemilu 2024.
Dari Bireun Aceh, anggota pemantau lain, Jamaluddin, M.Si, mengakui bahwa pemantau pemilu memiliki peran penting dalam penyelenggaraan demokrasi.
Dekan FISIP Universitas Al Muslim ini menyatakan bahwa kehadiran pemantau dapat mendorong dan memastikan penyelenggaraan pesta demokrasi sesuai dengan ketentuan. Ia juga menyebutkan bahwa di Kabupaten, lembaga LSM Gerak telah mendaftar sebagai Lembaga Pemantau Pemilu secara resmi.
Dekan FISIP Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Dr. Siti Khumayah, menilai keterlibatan FK-DKISIP secara nasional sebagai langkah untuk menunjukkan kontribusi nyata pada agenda politik nasional.
Ia menegaskan bahwa pemantauan pemilu 2024 adalah bentuk pengabdian dosen untuk masyarakat dan bangsa secara signifikan. Dengan aktif terlibat dalam pemantauan, FK-DKISIP berupaya menjadi bagian dari solusi untuk menjaga integritas dan kualitas demokrasi di Indonesia.**