Selasa, 28 Januari 2025 | 23:54 WIB

Kebocoran Saluran Limbah PT Kharisma Lestari Jaya Sudah Diperbaiki

foto

Ken Zanindha

MARGAASIH, indoartnews.com ~ Satgas Citarum Harum Sektor 21 Sub Sektor 10 Margaasih melakukan sidak terkait kebocoran air dari saluran IPAL PT. Kharisma Lestari Jaya yang beralamat di Desa Margaasih Kp. Cigugur. Akibat kebocoran ini berdampak munculnya rembesan limbah ke Sungai Cigugur . Untuk menghindari kebocoran semakin parah dilakukan dengan menambal di benteng pabrik yang bocor, Jumat (30/11). Menururut Dansubsektor 10 Serda Tarmuzi, Jumat ( 30/11-red) ada informasi kebocoran saluran limbah di PT Kharisma Lestari. Jam 7.30 Wib, pihaknya langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan langsung mendatangi pabrik.

"Dan saat itu juga dilakukan perbaikan oleh pihak pabrik. Alhamdulillah beres saat itu juga, " katanya, Senin (2/12).

Pasca ada laporan, dipaparkan Serda Tarmuzi, pihaknya mencari sumber kebocoran. Setelah dibongkar-bongkar, ternyata antara sambungan lama dengan yang baru terbuka sedikit. Karenanya, pihak pabrik langsung memperbaiki, disaksikan anggota Satgas Subsektor 10.

"Kami cek kembali ke aliran sungai dan aliran cairan hitam sudah tidak ada lagi. Tetapi kami belum puas sampai disitu. Kami tunggu sejam, Alhamdulillah tidak ada kebocoran atau pun rembesan dari benteng itu, " tukasnya seraya menambahkan kalau limbah hitam yang keluar tidak banyak. Diperkirakan sekitar dua jerigen.

Kedepannya, Satgas Citarum Harum akan memantau terus agar tidak lagi terjadi kebocoran. Pihaknya berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Perusahaan di Subsektor 10, ada lima pabrik yang dibina. IPAL-nya kecil kecil, karena pabriknya pun pabrik kecil. Dicontohkan, seperti pabrik sabun dengan jumlah karyawan 20 orang. "Kalau ada orderan baru mereka produksi. IPAL-nya boleh dicek, bagus," pungkasnya. 

Lalu, dua pabrik vinilon yang memproduksi kasur dan tidak ada IPAL-nya dan satu lagi memproduksi benang kancing dan jaring ikan. 

Sementara itu, Alun pengelola IPAL PT. Kharisma Lestari Jaya, mengatakan, kejadian tersebut, faktor ketidaksengajaan. Pihaknya pun mendapat teguran pimpinan. "Bersama rekan-rekan, kita evaluasi dan analisa. Akhirnya ketauan kalau rembesan keluar itu karena ada kebocoran. Kita pun mendukung program Citarum Harum. Mudah-mudahan ekosistem Citarum cepat pulih," ujarnya.

Lebih jauh Alun memaparkan kalau perusahaan tempat dirinya bernaung merupakan pabrik garmen/washing. Berdiri tahun 2018, PH sudah memenuhi syarat, sudah standarisasi. Saat ini sedang tidak produksi karena pihaknya bekerja berdasarkan orderan. Sedangkan jumlah karyawan sekitar 300 orang.**