JAKARTA, indoartnews.com – Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), M. Fanshurullah Asa, menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen hanya bisa dicapai melalui peningkatan persaingan usaha yang signifikan. Hal ini disampaikan dalam acara Outlook Persaingan Usaha 2025 yang digelar di Gedung KPPU, Jakarta, pada Rabu (8/1/2024).
Fanshurullah mengungkapkan, berdasarkan kajian yang dilakukan, Indonesia membutuhkan peningkatan Indeks Persaingan Usaha (IPU) sebesar 29 persen untuk mencapai target tersebut. "Saat ini IPU berada pada angka 4,95, naik tipis dari 4,91 tahun sebelumnya. Untuk mencapai target 8 persen, IPU harus mencapai 6,33 poin," ujarnya.
Ia menambahkan, peran KPPU selama 2024 menunjukkan peningkatan signifikan. Terdapat 16 perkara persaingan usaha dan 18 perkara pengawasan kemitraan UMKM dengan total denda mencapai Rp 56,6 miliar. Selain itu, KPPU menerima 149 notifikasi merger dan akuisisi, meningkat 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Perlu Amandemen UU dan Strategi Nasional
Fanshurullah menekankan bahwa peningkatan IPU tidak bisa dicapai hanya dengan upaya KPPU. "Persaingan usaha telah masuk dalam RPJMN 2025–2029 dengan target IPU skala 6 poin pada 2029. Untuk mencapainya, diperlukan lompatan besar dalam penegakan hukum dan dukungan sumber daya, termasuk amandemen UU No. 5/1999," jelasnya.
Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Prof. Ningrum Natasya Sirait, yang turut hadir, mendukung pernyataan tersebut. Ia menilai kinerja KPPU cukup positif meski regulasi yang ada masih belum sempurna. "KPPU telah menangani lebih dari 500 kasus meski dengan keterbatasan undang-undang. Namun, amandemen UU No. 5/1999 sangat mendesak," katanya.
Fokus pada Sektor Digital dan Teknologi
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Ekonomi Moneter Universitas Indonesia, Prof. Telisa Aulia Falianty, mengingatkan pentingnya pengawasan di sektor digital dan teknologi, yang memiliki pertumbuhan tinggi. "KPPU harus memperkuat perannya di sektor ini, termasuk sektor jasa dan program unggulan pemerintah," tuturnya.
Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS, menambahkan bahwa persaingan usaha harus menjadi sebuah movement. "KPPU sebaiknya terlibat dalam program strategis seperti 3 juta rumah, makan bergizi gratis, food estate, dan nikel," kata Bhima.
Peluncuran Buku dan Peresmian Ruang Faisal Basri
Sebagai bagian dari acara ini, KPPU meluncurkan buku berjudul Persaingan Usaha Dalam Rangkaian Kata, yang berisi pandangan strategis terkait isu-isu persaingan usaha. Acara diakhiri dengan peresmian Ruang Faisal Basri sebagai penghormatan bagi Anggota KPPU Periode I, Faisal Basri, yang wafat pada September 2024.**