Minggu, 9 Februari 2025 | 04:25 WIB

Ketua DPRD Kota Bandung Ajak Generasi Muda Melek Politik

foto

Ketua DPRD Kota Bandung, H. Asep Mulyadi, S.H., menjadi narasumber di FISIP Unpas, Kamis, 30 Januari 2025. Robby/Humpro DPRD Kota Bandung.

BANDUNG, indoartnews.com – Ketua DPRD Kota Bandung, H. Asep Mulyadi, S.H., mendorong generasi muda untuk memahami dan berkontribusi dalam politik guna menciptakan masa depan yang lebih baik. Hal ini ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara yang digelar oleh Himpunan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan (Unpas) di Aula Sidareja, Kamis (30/1/2025). Acara tersebut mengangkat tema "Potensi dan Strategi Berpikir Generasi Muda Melawan Apatis Berpolitik".

Asep Mulyadi, yang akrab disapa Kang Asmul, menegaskan bahwa anak muda memiliki peran penting dalam memperbaiki tatanan kehidupan. Menurutnya, pemahaman politik yang baik sangat diperlukan, meskipun seseorang tidak terjun langsung dalam politik praktis.

“Melek politik itu penting, meskipun tidak semua harus menjadi praktisi politik. Jika generasi muda abai, maka politik bisa dikuasai oleh orang-orang yang hanya memiliki visi jangka pendek,” ujarnya.

Kang Asmul menjelaskan bahwa politik merupakan sektor publik yang bertujuan untuk melayani masyarakat, berbeda dengan sektor privat yang berorientasi pada keuntungan.

“Politik itu ranah pelayanan publik, bukan ajang mencari keuntungan pribadi. Oleh karena itu, generasi muda yang memiliki visi untuk memperbaiki kehidupan harus berani mengambil peran di dalamnya,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya generasi muda untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan, agar kebijakan yang dibuat benar-benar berpihak kepada kepentingan masyarakat.

“Jangan sampai kebijakan hanya ditentukan oleh mereka yang memiliki kepentingan sesaat. Generasi muda harus proaktif dan mengambil posisi dalam politik agar kebijakan yang dihasilkan bisa membawa perubahan yang lebih baik,” jelasnya.

Sebagai contoh, Kang Asmul menekankan bahwa berbagai permasalahan perkotaan seperti sampah, kemacetan, dan fasilitas umum memerlukan solusi bersama. Oleh karena itu, keterlibatan generasi muda dalam proses pengambilan keputusan menjadi krusial agar kota dapat dikelola oleh orang-orang yang memiliki idealisme pengabdian kepada masyarakat.**