Sabtu, 19 April 2025 | 05:31 WIB

Farhan Tegaskan Kepemimpinan Kota Bandung Berbasis Institusi, Bukan Figur Personal

foto

BANDUNG, indoartnews.com — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan bahwa kepemimpinan yang dijalankannya bersama Wakil Wali Kota bukanlah tentang pencitraan personal, melainkan representasi dari institusi Pemerintah Kota Bandung.

Dalam wawancara yang berlangsung Jumat (11/4/2025), Farhan menyampaikan bahwa sejak dilantik pada 20 Februari 2025, ia telah memegang prinsip bahwa kepemimpinan harus bersifat kolektif dan berfokus pada pelayanan publik.

“Ketika saya dan Pak Wakil Wali Kota dilantik, maka sosok Farhan pribadi sudah tidak ada. Yang ada adalah pejabat publik yang mewakili institusi Pemerintah Kota Bandung,” ujarnya.

Menurut Farhan, sistem pemerintahan kota terdiri dari satu kesatuan utuh yang melibatkan wali kota, wakil wali kota, kepala dinas, camat, hingga lurah. Karena itu, komunikasi publik lima tahun ke depan akan diarahkan pada transparansi kerja institusi, bukan pada personal branding pejabat.

“Kami ingin membangun komunikasi publik yang berfokus pada pelayanan institusi, bukan pencitraan pribadi atau keluarga pejabat,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya membangun kepercayaan publik melalui kerja nyata, bukan popularitas individu. Bandung, kata dia, tidak membutuhkan figur selebritas, melainkan kepemimpinan yang kolaboratif dan profesional.

Farhan menyebut enam program prioritas yang akan dijalankan selama masa jabatannya, yaitu: perbaikan jalan, penerangan umum, pengelolaan sampah, pengurangan banjir, pembenahan transportasi publik, serta revitalisasi kawasan perdagangan strategis seperti Alun-alun, Asia Afrika, dan pasar tradisional.

“Bandung harus punya sistem yang berjalan baik, bukan hanya bergantung pada siapa yang memimpin. Itulah makna kepemimpinan berbasis institusi,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar Kota Bandung kembali menjadi tempat yang nyaman, aman, bersih, dan ramah bagi warganya maupun wisatawan.**