Senin, 2 Desember 2024 | 22:52 WIB

CCEP Indonesia Luncurkan Wawasan Nusantara untuk Meningkatkan Akses Air, Sanitasi dan Nutrisi

foto

KARAWANG, indoartnews.com ~ Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) resmi meluncurkan program Wawasan Nusantara di Desa Kutamaneuh, Karawang, Jawa Barat, pada Rabu, 6 November 2024. Program ini adalah perpanjangan dari WASH+ (Water Access, Sanitation and Hygiene +) yang telah sukses diimplementasikan, bertujuan untuk menciptakan pembangunan masyarakat yang lebih holistik dengan mencakup pengelolaan air, sanitasi, sampah, dan peningkatan gizi.

Wawasan Nusantara memperluas cakupan Wash+ dengan menambahkan fokus pada pengelolaan sampah padat dan cair, peningkatan nutrisi melalui pertanian rumah tangga, serta pemberdayaan usaha mikro yang berbasis pada pengelolaan sampah dan produk pertanian. Program ini mengedepankan pentingnya hubungan antara air, sanitasi, sampah, dan nutrisi dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan.

"Melalui peluncuran Wawasan Nusantara, kami ingin mengintegrasikan pengelolaan sampah dan nutrisi berkelanjutan dengan pendekatan WASH+ yang sudah terbukti efektif. Kami yakin program ini akan mendorong akses yang lebih baik terhadap air bersih, sanitasi yang layak, serta kesehatan masyarakat melalui perbaikan gizi, dan menciptakan peluang ekonomi berbasis sampah dan pertanian," ujar Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia.

Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait sanitasi, dengan sekitar 100 juta orang di Indonesia yang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang layak, dan sekitar 60 juta orang terpaksa buang air besar di tempat terbuka. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat kontaminasi sumber air dan penyebaran penyakit seperti diare, yang menjadi salah satu penyebab kematian balita.

Melalui Wash+, CCEP Indonesia bekerja sama dengan Water Stewardship Indonesia (WSI) dan Safe Water Gardens (SWG) untuk menjalankan intervensi di Desa Kutamaneuh. Langkah pertama adalah melakukan sensus desa untuk merancang solusi berbasis data yang mencakup akses air bersih, sanitasi, dan pengelolaan sampah. Selain itu, fasilitas air dan sanitasi dengan sistem penggunaan kembali air untuk pertanian rumah tangga juga dibangun, sementara pelatihan untuk masyarakat dan aparat desa digelar untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya sanitasi, nutrisi, dan keterampilan pengelolaan sampah.

Fany Wedahuditama dari Water Stewardship Indonesia mengungkapkan, “Sensus desa ini memberikan kami data yang sangat penting untuk merancang program yang tepat sasaran. Program WASH+ berhasil meningkatkan akses air bersih dan sanitasi yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup masyarakat".

Eka Jatnika Sundana, Kepala Bidang Ekonomi & Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, menyambut baik inisiatif ini. "Program seperti WAWASAN Nusantara memiliki potensi besar untuk mempercepat pencapaian target pembangunan berkelanjutan. Kami berharap kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta akan terus berkembang untuk mendukung keberhasilan program ini".

Sambutan positif juga datang dari Camat Tegalwaru, Bunawan, yang menyatakan, "Wawasan Nusantara diharapkan dapat memperluas dampak positif yang telah dirasakan oleh masyarakat Kutamaneuh, dan meningkatkan ketahanan serta kualitas hidup mereka secara keseluruhan".

Dengan pendekatan berbasis data dan pemberdayaan masyarakat, Wawasan Nusantara bertujuan untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. Program ini juga menjadi bagian dari komitmen CCEP Indonesia dalam aksi keberlanjutan This is Forward, yang berfokus pada pengelolaan air dan kemasan yang berkelanjutan serta ekonomi sirkular yang inklusif.

"Kolaborasi dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan akan menjadi kunci untuk memastikan Wawasan Nusantara sukses dan dapat diterapkan di wilayah lain di Indonesia," tambah Lucia Karina.

Wawasan Nusantara diharapkan tidak hanya memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat, tetapi juga mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan di Indonesia pada tahun 2030.**