KAB. BANDUNG, indoartnews.com ~ Dansektor 21 Citarum Harum, Kol. Inf. T. Bayu Wahyu Murwanto mengajak perusahaan dan seluruh stakeholder untuk bersama-sama sepaham dalam menjaga dan memelihara lingkungan. "Ini bukan memberi perintah, saya hanya mengajak dan menghimbau saja," ucapnya saat jajaran Satgas Citarum Harum Sektor 21 bersama awak media mengecek dan bersilaturahim ke pabrik tekstil PT Budi Agung di wilayah Subsektor 01 Rancaekek Kab. Bandung pada Rabu (16/11).
Kolonel T. Bayu Wahyu menjelaskan supaya dalam melaksanakan tugasnya menggunakan hati dengan pendekatan humanis. "Tidak perlu kita melakukan tindakan preventif berlebihan namun dengan saling percaya hingga tanggung jawab itu akan muncul," ucapnya.
Dijelaskan pula, selama 4 tahun program Citarum Harum berjalan, perusahaan telah berusaha melakukan yang terbaik dalam mengelola limbahnya. Saat ini yang perlu dilakukan tinggal mempertahankan yang sudah dilakukan kemudian meningkatkan lebih baik lagi.
Selain itu, Pimpinan Umum PT Budi Agung, H. Hayun menyatakan apresiasinya dengan munculnya kesadaran masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. "Itu sebelum adanya Satgas Citarum Harum," kata Haji Hayun seraya menyebutkan, dengan niat yang tulus pihaknya bersama Satgas, khusus di Subsektor 01 Rancaekek siap selalu memelihara dan menjaga air olahan pabriknya bersih. Demikian juga ini berdampak pada lingkungan yang sehat, kata H. Hayun pula.
Menurut keterangan, tiap harinya, pabrik ini memroduksi limbah cair 700 meter kubik setelah diolah dengan baik dan tidak membahayakan yang dibuang ke sungai Cimande anak sungai Citarik yang bermuara ke sungai Citarum.
Disebutkannya, dari hasil pengecekan ke outlet limbah pabrik ini kualitas hasil pengolahannya jernih, Ph 7 dan ini terlihat ikan bisa tetap hidup di kolam buangan akhir.
Pengecekan ini dilakukan Dansubsektor 01 Serma Samsudin didampingi HRD PT Budi Agung dan penanggung jawab IPAL. "Alhamdulillah kami Satgas rutin mengecek kondisi IPAL. Sebulan 5 kali. Kami cek Phnya normal di angka 7. Hingga pengecekan ini tidak ada yang berubah," ucap Serma Samsudin yang juga menyebutkan bak outfall yang semula berukuran 1 x 1,5 meter menjadi 4 x 2,5 meter.
Sementara, Dwi HRD PT Budi Agung yang didampingi Endut penanggung jawab IPAL mengatakan, hasil akhir limbah selalu dicek bersama Phnya. Sedang hasil setiap bulan yang diawasi Dinas Lingkungan Hidup selalu ada di bawah baku mutu yang menandakan air sudah aman untuk dialirkan ke sungai. Sedang Satgas minimal seminggu sekali memeriksanya.**
Editor : H. Eddy D