Jumat, 28 Maret 2025 | 13:28 WIB

Operasi Pasar Bersubsidi di Cimahi, Pemkot Pastikan Stabilitas Harga Jelang Idul Fitri

foto

CIMAHI, indoartnews.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Disdagkoperin) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menggelar Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI). Kegiatan ini berlangsung di Gedung Cimahi Technopark pada Rabu (19/3/2025), sebagai bagian dari upaya pengendalian harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.

OPADI di Kota Cimahi merupakan bagian dari operasi pasar yang serentak digelar di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat pada 17-21 Maret 2025. Sebanyak 3.264 paket sembako bersubsidi disediakan bagi warga Cimahi, dengan distribusi ke 15 kelurahan yang masing-masing mendapat kuota sekitar 210 paket, sementara sisanya dijual langsung di lokasi. Setiap paket berisi beras premium 5 kg, minyak goreng kemasan 2 liter, gula pasir 1 kg, dan tepung terigu premium 1 kg. Dengan subsidi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp73.800 per paket, masyarakat hanya perlu membayar Rp72.000 dari harga awal Rp145.800.

Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana, menegaskan bahwa OPADI adalah langkah konkret pemerintah dalam membantu masyarakat menghadapi potensi inflasi menjelang Idul Fitri. "Program ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Kami ingin memastikan kebutuhan pokok tetap tersedia dengan harga terjangkau, terutama bagi keluarga yang membutuhkan," ujarnya.

Selain itu, Ngatiyana menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, serta seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan OPADI. Ia juga memastikan bahwa distribusi sembako dilakukan langsung oleh pihak kelurahan agar bantuan tepat sasaran dan diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran Rp13 miliar untuk OPADI sepanjang tahun 2025, dengan Rp8,03 miliar khusus dialokasikan guna mengantisipasi lonjakan harga menjelang Idul Fitri. Selain OPADI, anggaran tersebut juga disiapkan untuk operasi pasar menjelang Idul Adha, Natal, serta kondisi tertentu ketika harga komoditas mengalami lonjakan signifikan.

Kepala UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Disperindag Provinsi Jawa Barat, Linda Novita, mengungkapkan bahwa subsidi yang diberikan mencapai 50,24% dari harga pasar. "OPADI bukan hanya upaya stabilisasi harga, tetapi juga bentuk perlindungan sosial agar daya beli masyarakat tetap terjaga," katanya.

Pemerintah Kota Cimahi berkomitmen untuk terus mengawasi distribusi OPADI agar berjalan transparan dan tepat sasaran. Wali Kota Cimahi juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan operasi pasar ini secara bijak serta mendukung keberlanjutan program serupa guna menjaga stabilitas ekonomi lokal.

Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, OPADI diharapkan mampu memberikan manfaat nyata dalam meringankan beban ekonomi warga, terutama menjelang perayaan Idul Fitri yang sering kali diiringi dengan peningkatan kebutuhan konsumsi rumah tangga.**