CIMAHI, indoartnews.com – Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) menjadi persoalan serius yang dapat merugikan bangsa secara mendalam. Tak hanya berdampak ekonomi, perilaku KKN juga merusak moral dan nilai-nilai sosial masyarakat. Dalam upaya memberantas praktik tersebut, Pemerintah Kota Cimahi memanfaatkan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2024 untuk menyosialisasikan bahaya korupsi kepada seluruh elemen masyarakat.
Rangkaian kegiatan Hakordia di Cimahi dimulai sejak 9 Desember 2024 dan memuncak pada Sabtu (14/12/2024) di Kantor Pemerintah Kota Cimahi. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan menarik seperti lomba membaca puisi, stand-up comedy, konten kreator, serta talk show bertema anti korupsi yang menghadirkan narasumber dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Itjen Kemendagri RI, Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dan Kejaksaan Negeri Cimahi.
Puncak acara diramaikan oleh Festival Hakordia yang mencakup fun walk dengan 300 peserta dari pegawai pemerintah, flash mob, pembagian door prize dari Bank Bjb, pagelaran seni dan budaya, bazar UMKM, serta sosialisasi anti korupsi kepada pelajar dan mahasiswa oleh PAKSI Jabar. Acara ditutup dengan penyerahan hadiah lomba dan penampilan spesial dari Band For Revenge.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Budi Raharja, menegaskan bahwa Pemkot Cimahi berkomitmen kuat dalam pemberantasan korupsi. “Hari Anti Korupsi Sedunia menjadi momentum bagi Pemerintah Kota Cimahi untuk menyampaikan pesan-pesan anti korupsi dan mengajak masyarakat turut serta dalam upaya pencegahan korupsi. Dukungan masyarakat sangatlah penting untuk menciptakan budaya anti korupsi yang kuat,” ujarnya dalam sambutannya.
Ketua Pelaksana Hakordia 2024, Ipan Syaeful Rahman, menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini lebih banyak melibatkan generasi muda. Menurutnya, pendidikan anti korupsi harus dimulai dari dunia pendidikan. “Kami berharap para pelajar menjadi agen perubahan yang membawa semangat anti korupsi di lingkungan masing-masing,” ungkapnya.
Lewat berbagai aktivitas kreatif seperti lomba, diskusi, dan talk show, masyarakat, khususnya pelajar, diajak memahami pentingnya transparansi dan kejujuran sebagai fondasi kehidupan.**