
BANDUNG, indoartnews.com - Pemerintah Kota Bandung menggelar kegiatan “Simpatik Sadar Adminduk” sebagai langkah penertiban dan pendataan penduduk pendatang pasca arus balik Lebaran 2025. Kegiatan ini menyasar warga yang datang dan berencana menetap di Kota Bandung, baik untuk bekerja maupun menempuh pendidikan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan bahwa pendataan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap dinamika kependudukan yang terjadi setelah masa mudik. Salah satu lokasi kegiatan berlangsung di Terminal Cicaheum dan Stasiun Kiaracondong, Selasa (9/4/2025).
“Ini sebagai bentuk sosialisasi bahwa Pemerintah Kota Bandung memberikan perhatian kepada masyarakat juga pendatang arus balik di H+8 ini,” ujar Farhan.@ Ia menegaskan bahwa setiap pendatang harus memiliki kejelasan identitas dan tujuan yang sesuai, sebagaimana diatur dalam regulasi Kementerian Dalam Negeri.
“Masuk ke Kota Bandung harus punya identitas yang pasti, sesuai dengan Permendagri. Pendataan ini akan terus dilakukan di setiap kelurahan dan kecamatan,” tambahnya.
Menurut Farhan, daya dukung lingkungan di Kota Bandung tidak ringan, sehingga penambahan jumlah penduduk perlu diantisipasi dengan memperkuat infrastruktur dan sistem kependudukan, terutama di level kewilayahan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung, Tatang Muchtar, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan kerja sama dengan Dinas Perhubungan dan aparat kewilayahan, khususnya di Kecamatan Kiaracondong, Kelurahan Cicaheum, dan Babakan Sari.
“Simpatik Sadar Adminduk dilaksanakan selama dua hari, 7–8 April 2025. Tujuannya agar para pendatang melapor kepada pengurus RT/RW dan mencatatkan diri ke Disdukcapil sebagai penduduk non permanen,” ujarnya.
Selain memberikan edukasi, kegiatan ini juga membuka layanan pendaftaran penduduk non permanen secara langsung di lokasi serta aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan pemutakhiran data administrasi lainnya seperti Kartu Keluarga.
Tatang mencatat, jumlah penduduk pendatang di Kota Bandung cukup fluktuatif. Pada tahun 2024 tercatat 2.900 orang, sedangkan hingga April 2025 sudah ada 488 pendatang baru.**