
BANDUNG, indoartnews.com - Lomba Musik Angklung Padaeng (LMAP XIII) yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Bumi Siliwangi (Kabumi UPI) kembali menjadi ajang bergengsi bagi para pecinta seni angklung. Berlangsung pada 22-23 Februari 2025, kompetisi ini tidak hanya menjadi wadah unjuk kebolehan, tetapi juga momentum penting dalam pelestarian budaya tradisional Indonesia.
Mengusung tema "Cinta Bumi Nusantara", acara ini berupaya menanamkan kecintaan terhadap seni budaya nasional, sejalan dengan cita-cita almarhum Daeng Soetigna yang ingin menduniakan angklung sebagai alat musik khas Sunda. Semangat kebersamaan dan perjuangan menjadi nilai utama yang terus ditanamkan Kabumi UPI dalam upayanya menjaga warisan budaya, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.
Perjuangan AngklungKita Educhestra dalam Kompetisi
Dalam ajang ini, AngklungKita Educhestra sukses meraih juara 3, sebuah pencapaian yang disambut dengan penuh rasa syukur. Pelatih Gilang M. Iqbal mengungkapkan bahwa kemenangan ini di luar ekspektasi mereka.
"Perasaan kami tentu sangat senang karena tidak menyangka bisa mendapatkan predikat ini. Sejak awal, kami tidak menargetkan hasil tertentu, karena tujuan utama kami adalah mengukur sejauh mana kemampuan kami," ujar Gilang.
Tantangan dalam Latihan dan Kesiapan Tim
Perjalanan menuju podium juara tidaklah mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah kesulitan menyatukan jadwal latihan karena setiap anggota memiliki kesibukan masing-masing. Untuk mengatasinya, tim menerapkan latihan dua kali dalam seminggu, memastikan setiap anggota hadir setidaknya satu kali dalam sepekan. Selain itu, tim juga menyepakati latihan intensif lima hari sebelum kompetisi, guna meningkatkan kesiapan dan kekompakan tim dalam menghadapi ajang bergengsi ini.
Fokus pada Program Latihan dan Kompetisi Mendatang
Ke depan, AngklungKita Educhestra tetap konsisten menjalankan program latihannya. Salah satu agenda utama yang tengah dipersiapkan adalah AngklungKita Recital #7, sebuah acara rutin yang menjadi ajang unjuk hasil latihan para anggota.
Sementara itu, untuk kompetisi berikutnya, mereka masih menunggu peluang yang ada, dengan harapan bisa kembali berkompetisi dan meraih prestasi lebih tinggi. "Kami akan terus berlatih dan menunggu kesempatan kompetisi lainnya. Mudah-mudahan kami siap berkompetisi lagi," tambah Gilang.
Sebagai komunitas relawan pendidikan pertama di Indonesia yang mengusung konsep orkestra angklung Padaeng, AngklungKita Educhestra terus berkomitmen menghadirkan pertunjukan berkualitas dan terjangkau bagi semua kalangan. Berdiri sejak 18 Februari 2023, tanggal ini menjadi tonggak sejarah bagi perjalanan mereka dalam dunia musik dan edukasi, sekaligus wujud nyata dari semangat melestarikan warisan budaya Indonesia.**