
Gambar: Ilustrasi
JAKARTA, indoartnews.com – Pada Rabu (31/1/2025), Google Finance menampilkan kurs dolar AS yang menunjukkan nilai Rp8.170,65 per USD. Nilai ini mengejutkan banyak pihak, terutama warganet Indonesia yang langsung memperbincangkan keanehan tersebut. Sejumlah pengguna media sosial pun menganggap ini sebagai tanda adanya perubahan besar dalam nilai tukar rupiah yang seharusnya tidak terjadi.
Bank Indonesia segera memberikan penjelasan terkait kejadian ini. Mereka menyatakan bahwa tampilan kurs dolar AS di Google Finance tersebut merupakan kesalahan teknis dan bukan merupakan nilai tukar yang sebenarnya. Bank Indonesia menegaskan bahwa nilai tukar yang benar berada di sekitar Rp16.300 per USD, yang lebih sesuai dengan kondisi pasar pada saat itu.
Pihak Google juga merespon kejadian ini dengan cepat. Mereka mengonfirmasi bahwa informasi kurs yang tertera di platform mereka memang salah dan telah melakukan koreksi untuk menampilkan nilai tukar yang benar. Google Finance berjanji akan lebih berhati-hati dalam memverifikasi data kurs di masa mendatang agar tidak menimbulkan kebingungannya.
Masyarakat yang sempat terkejut dengan informasi yang beredar mengungkapkan keluhan mereka melalui berbagai platform media sosial. Meskipun masalah ini sudah dikoreksi, kejadian tersebut menunjukkan pentingnya kehati-hatian dalam mengakses informasi finansial, terutama terkait nilai tukar mata uang.
Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi dari sumber yang terpercaya, mengingat dampak yang dapat timbul akibat kesalahan data seperti ini. Dengan koreksi yang telah dilakukan, situasi pun kembali kondusif, dan kurs yang tepat kini dapat diakses kembali oleh masyarakat.**