Sabtu, 1 Maret 2025 | 09:06 WIB

Museum Pers di Bandung, Upaya PWI Jabar Hidupkan Semangat Jurnalistik

foto

BANDUNG, indoartnews.com – Rencana Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat untuk mendirikan Museum Pers Jawa Barat di Kota Bandung mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk tokoh pers, praktisi museum, dan pemerintah daerah. Dukungan ini semakin menguat setelah digelarnya Seminar dan Soft Launching Museum Pers Jawa Barat di Aula PWI Jabar, Jalan Wartawan, Kota Bandung, Senin (24/2/2025).

Museum yang direncanakan berdiri di kawasan Jalan Asia-Afrika, Bandung, ini tidak hanya bertujuan mengabadikan sejarah pers di Jawa Barat, tetapi juga menjadi ruang publik yang representatif, tempat masyarakat mengekspresikan kebebasan berpendapat.

Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat, menegaskan bahwa gagasan museum ini sebenarnya sudah muncul sejak awal 1990-an. Namun, upaya merealisasikannya kembali menguat melalui kepemimpinannya. Untuk mempercepat prosesnya, Hilman menunjuk Pokja PWI Kota Bandung sebagai pelaksana teknis dalam pengelolaan museum nantinya.

Dukungan dan Harapan Berbagai Pihak

Dalam seminar tersebut, berbagai tokoh memberikan pandangan dan harapan mereka terhadap pembangunan Museum Pers. Noe Firman, seorang ahli pers, menilai bahwa inisiasi ini menunjukkan kesadaran tinggi para insan pers di Jawa Barat akan sejarah pers nasional.

"Jangan hanya menjadikan museum sebagai tempat koleksi benda-benda sejarah, tetapi juga sebagai ruang yang terus menghidupkan semangat kemerdekaan dan kebebasan pers," ujar Noe Firman.

Dukungan juga datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Ani Widiani, mengatakan bahwa museum ini tidak hanya memperkaya khazanah sejarah, tetapi juga dapat menjadi daya tarik wisata unggulan di Jawa Barat. Namun, ia menekankan pentingnya pengelolaan yang serius agar museum ini benar-benar menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik.

Agit Maulana Gintara, pakar museum, menyoroti pentingnya membangun museum yang berorientasi pada kepentingan publik. Menurutnya, konsep museum saat ini sudah berubah dari privat oriented menjadi public oriented.

"Pengelola harus mampu menjawab pertanyaan: kenapa masyarakat perlu museum pers? Bukan sekadar menampilkan koleksi sejarah, tetapi juga menyajikan pengalaman yang relevan dengan perkembangan pers di era digital," jelasnya.

Dukungan serupa datang dari Ketua Umum Serikat Perusahaan Pers (SPS) Januar P Ruswita, yang mengingatkan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pers dan perusahaan media, dalam menghimpun koleksi museum.

Sementara itu, Dudi Sugandi, jurnalis foto senior, menyarankan agar museum ini tidak hanya menampilkan sejarah pers, tetapi juga menggambarkan evolusi dan masa depan industri pers.

"Jangan hanya berisi benda-benda lawas, tapi juga menampilkan perkembangan dunia pers saat ini dan di masa depan agar pengunjung mendapatkan wawasan yang lebih luas," kata Dudi.

Dengan berbagai dukungan ini, PWI Jawa Barat semakin optimistis bisa merealisasikan pembangunan Museum Pers Jawa Barat. Museum ini diharapkan menjadi simbol perjuangan pers di Jawa Barat serta bagian dari upaya menggelorakan semangat kebebasan dan kemerdekaan dalam dunia jurnalistik.**