
BANDUNG, indoartnews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur jalan guna memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat. Melalui koordinasi antara DPRD Kota Bandung dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), berbagai program perbaikan dan pemeliharaan jalan terus dioptimalkan.
Dalam siaran kolaborasi Radio Sonata dan PR FM, Selasa (18/2/2025), Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Dr. Uung Tanuwidjaja, menyampaikan bahwa pengawasan anggaran perbaikan jalan dilakukan secara ketat guna memastikan realisasinya berjalan optimal.
“Saat ini, realisasi anggaran perbaikan jalan sudah mencapai 91 persen. Kami berupaya agar sisa pekerjaan segera diselesaikan sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Uung.
Ia menjelaskan, salah satu tantangan utama dalam perbaikan infrastruktur jalan adalah status kepemilikan yang terbagi dalam kategori jalan nasional, provinsi, dan kota. Menurutnya, koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat menjadi kunci agar perbaikan jalan sesuai kewenangan masing-masing dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
Sementara itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DSDABM Kota Bandung, Sandi Suhendar, mengungkapkan bahwa perbaikan jalan dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan rutin dan berkala.
“Tambal sulam dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari pemeliharaan rutin, sedangkan pemeliharaan berkala dirancang dalam siklus tiga hingga lima tahun untuk meningkatkan daya tahan jalan,” jelas Sandi.
Selain perbaikan jalan, Pemkot Bandung juga berkomitmen mengembangkan solusi transportasi berkelanjutan guna mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas warga. Perbaikan trotoar bagi pejalan kaki serta penataan ulang sistem drainase menjadi bagian dari program infrastruktur yang tengah dijalankan.
Masyarakat pun diajak untuk turut serta dalam pengawasan dan pelaporan kondisi jalan melalui Aplikasi SIMKURING (Sistem Informasi Manajemen Kegiatan UPT dan Monitoring).
“Warga Bandung dapat melaporkan permasalahan infrastruktur, seperti jalan rusak, saluran air mampet, atau trotoar yang perlu diperbaiki melalui SIMKURING. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting agar perbaikan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran,” tutup Sandi.**