Minggu, 27 Oktober 2024 | 05:23 WIB

Iman Lestariyono Dorong Renegosiasi Sengketa SDN Bojongloa 026

foto

Ketua Komisi D DPRD kota Bandung, H. Iman Lestariyono, S.Si., saat menjadi narasumber dalam talk show OPSI di Radio PR FM Bandung, Kamis, 3 Oktober 2024. Ariel/Humpro DPRD Kota Bandung.

BANDUNG, indoartnews.com ~ Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, H. Iman Lestariyono, S.Si., mendesak Dinas Pendidikan Kota Bandung dan pihak penggugat untuk melakukan renegosiasi terkait sengketa lahan SDN Bojongloa 026, Cibaduyut. Sengketa ini telah menimbulkan keresahan di kalangan siswa dan orang tua murid.

Lahan yang sebelumnya dimiliki oleh Pemkot Bandung kini dimenangkan oleh pihak penggugat melalui putusan Mahkamah Agung (MA), sehingga masa depan sekolah tersebut menjadi tidak menentu.

“Dalam rapat kerja dengan pihak-pihak terkait, kami dari DPRD menyarankan agar dilakukan renegosiasi dengan mempertimbangkan aspek kemanusiaan. Ini penting agar proses belajar-mengajar tidak terganggu hingga tahun ajaran baru. Setelah itu, kami usulkan skema sewa masa transisi sampai Pemkot Bandung mendapatkan gedung sekolah pengganti yang layak,” kata Iman dalam program talk show OPSI di Radio PR FM Bandung, Kamis (3/10/2024).

Iman juga menegaskan pentingnya Pemkot Bandung mengalokasikan anggaran untuk biaya sewa gedung, jika kesepakatan sewa tercapai. Hal ini mengingat akan ada pembahasan APBD murni tahun 2025 dalam waktu dekat.

“Sebulan ke depan, APBD murni tahun 2025 akan dibahas. Jika kesepakatan sewa dicapai, jangan sampai biaya sewa tidak dialokasikan. Saya akan memastikan Komisi D, serta Badan Anggaran (Banggar), memberikan perhatian khusus pada hal ini,” ujar Iman.

Lebih lanjut, Iman juga menyampaikan bahwa DPRD Kota Bandung mendorong solusi jangka panjang, seperti pembelian lahan dan pembangunan gedung sekolah baru. Namun, ia mengakui bahwa langkah ini memiliki tantangan tersendiri, baik dari segi anggaran maupun potensi campur tangan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Pembelian lahan dan pembangunan sekolah baru memang solusi, tetapi ini membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Selain itu, selalu ada potensi ‘permainan’ dari oknum yang terlibat. Kami akan membahas opsi ini dengan lebih mendalam,” tambahnya.**