Sabtu, 27 September 2025 | 01:44 WIB

kerja-bakti-world-cleanup-day-cimahi-2025

Cimahi Bergerak: 400 Relawan Satukan Tenaga di World Cleanup Day 2025

foto

Ratusan peserta dari berbagai unsur masyarakat, TNI/Polri, hingga perangkat daerah terlibat dalam kerja bakti massal World Cleanup Day 2025 di Kota Cimahi, Sabtu 20 September 2025. Aksi bersih-bersih ini berhasil mengumpulkan ribuan kilogram sampah dari berbagai titik.

CIMAHI, indoartnews.com – Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyelenggarakan kerja bakti massal dalam rangka World Cleanup Day (WCD) 2025 pada Sabtu 20 September di Pasar Kuda. Aksi ini digelar untuk memperkuat komitmen bersama mewujudkan lingkungan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, bersama Wakil Wali Kota, Adhitia Yudisthira, hadir langsung dan berbaur dengan masyarakat dalam kegiatan bersih-bersih tersebut. Ngatiyana menegaskan bahwa gotong royong merupakan kunci dalam menjaga kebersihan kota. “Gotong royong yang keluar dari hati nurani akan mengarahkan kita pada kebersihan di wilayah Kota Cimahi. Mudah-mudahan budaya ini tercipta, tidak membuang sampah sembarangan, dan masyarakat terbiasa memilah sampah sejak dari rumah,” ujarnya.

Kegiatan World Cleanup Day sudah dimulai sejak Jumat 19 September. Seluruh pegawai Pemkot Cimahi melakukan bersih-bersih di kantor dan area kerja masing-masing, sementara perangkat kewilayahan melaksanakan kegiatan serupa di lingkungannya. Dari kegiatan tersebut, terkumpul ribuan kilogram sampah dengan rincian: 4.212,7 kg sampah organik yang didominasi daun, 2.411,4 kg sampah anorganik bernilai tinggi, 1.525,9 kg residu anorganik, serta 100,3 kg sampah spesifik yang mengandung B3 dan LB3—terbesar berasal dari puskesmas.

Puncak kegiatan berlangsung pada Sabtu 20 September dengan Pasar Kuda sebagai lokasi utama, serta titik lain di SPA Sangkuriang dan sejumlah wilayah kewilayahan. Sedikitnya 400 peserta terlibat, terdiri dari perwakilan SKPD, kecamatan, kelurahan, Forkopimda, TNI, Polri, kader PKK, Karang Taruna, hingga warga RW 3 Kelurahan Cipageran. Sejumlah RW dan kelurahan lain juga melaksanakan kerja bakti serentak. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas kesadaran pribadinya yang melaksanakan kegiatan ini secara serentak,” tambah Ngatiyana.

Selama kegiatan, pemilahan sampah dilakukan langsung di lokasi. Sampah organik seperti daun dan sisa makanan diarahkan untuk menjadi kompos atau pakan maggot, sampah anorganik bernilai tinggi disalurkan ke bank sampah, sementara residu dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Pola ini diharapkan mampu menekan volume sampah liar sekaligus mengurangi beban TPA.

Pemkot Cimahi menegaskan bahwa pelaksanaan World Cleanup Day bukan sekadar seremoni. Aksi ini menjadi bagian penting dalam upaya meraih penghargaan Adipura dan Anugerah Bakti Kebersihan Makuta Binokasih, sekaligus persiapan menuju Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2026. Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif, konsistensi, serta budaya memilah sampah demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Cimahi.**