BANDUNG, indoartnews.com ~ Potret geografis Kota Bandung menawarkan kemudahan bagi para pengguna sepeda dengan tanjakan yang tidak terlalu curam. Kota ini, yang pada awalnya dirancang sebagai Kota Peristirahatan pada masa penjajahan Belanda, kini menjadi tempat yang cocok untuk bersepeda.

 Dalam menghadapi kemacetan yang sering terjadi, pengguna sepeda di Kota Bandung, termasuk pegawai, pelajar dan mahasiswa, menemukan solusi yang efektif dengan mengandalkan sepeda sebagai moda transportasi.

 Berbeda dengan kota-kota besar lainnya seperti Surabaya dan Jakarta, Kota Bandung tidak memiliki jalan yang panjang. Jalan terpanjang di Kota ini adalah Jalan Soekarno-Hatta atau Jalan Asia Afrika yang membentang hingga ke Kota Cimahi, yang dahulu dikenal sebagai Jalan Postweg.

Dalam mengatasi masalah kemacetan, Pemerintah Kota Bandung mungkin perlu mempertimbangkan untuk membuat regulasi yang memungkinkan Kota Bandung dibebaskan dari kendaraan berpolutan setidaknya sekali seminggu. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi warga untuk menikmati kota tanpa khawatir akan kepadatan lalu lintas.

 Dalam sebuah wawancara dengan media pada Senin (22/4/2024), Ketua Kadin Jabar, Cucu Sutara, menegaskan manfaat bersepeda bagi kesehatan yang signifikan. "Selain memperkuat silaturahmi, bersepeda secara rutin juga dapat menjaga kesehatan jantung dan peredaran darah," ujarnya.

 Dengan semangat tersebut, Kota Bandung diharapkan dapat menjadi pelopor dalam peradaban transportasi dengan memberikan prioritas pada pesepeda dan pejalan kaki di jalanan.**