KOTA CIMAHI, indoartnews.com ~ Posko 21 Taman Kehati di Cipageran Kota Cimahi saat ini tengah dibangun sebuah rumah dengan menggunakan barang-barang limbah (bekas) seperti kayu bekas, bahan batako dan pasir yang direcycle dari batu bara.
Pembangunannya meliputi pembuatan rumah ukuran 4x8 meter yang terbuat dari bahan batako dan pasir yang direcycle dari batu bara, membuat 2 lapak lesehan masing-masing ukuran 3 x 4 meter di bawah pohon besar, ditempatkan pula satu stel kursi santai di tiap lapak dengan pemandangan lepas ke area perkebunan.
Dibangun pula joging track sepanjang 2 km dari bawah sampai ke atas dengan sisa pengerjaannya antara 100 hingga 150 meter lagi selesai.
Dansektor 21 Satgas Citarum Harum, Kol. Arm. Nursamsudin dalam wawancara dengan indoartnews.com, Minggu siang (18/4-2021) di Taman Kehati menjelaskan, penggunaan barang-barang sisa dan barang sortiran untuk kelanjutan pembangunan di Taman Kehati. Ini merupakan inovasi dengan memanfaatkan barang bekas dari pabrik-pabrik di Kota Cimahi.
Dijelaskannya, alasan memanfaatkan barang-barang bekas dari pabrik itu karena bisa diolah menjadi barang bermanfaat.
Kolonel Nursamsudin memberi contoh paving block untuk membangun tempat duduk bagi pengunjung sambil berselfi, untuk membuat joging track dan batanya untuk membuat rumah mini yang mungil "rumah limbah". Disebut rumah limbah karena sebagian besar bahan yang dipakai membangunnya kayunya juga kayu bekas dari bongkaran pabrik yang sudah lama dari bungkus kotak mesin pabrik sehingga setelah jadi bisa lebih bernilai.
Rumah limbah ini selama masih ada Sektor 21 akan dijadikan Posko, untuk mengumpulkan staf dan mungkin juga bisa menjadi tempat silaturahim. "Kita fasilitasi itu," ujarnya.
"Kayu-kayunya itu sudah ditumpuk di pabrik dan tidak terpakai lagi. Bekas-bekas pakunya juga banyak sehingga agak rumit membangunnya karena harus mencabuti dulu paku-pakunya," ucapnya.
Dijelaskannya pula, sebenarnya tujuan Taman Kehati yang juga menjadi Markas Komando (Mako) Sektor 21 merupakan tempat baru sejak Dansektor 21 sebelumnya sudah mengawalinya. "Saya tinggal melanjutkan dan menambah kekurangannya saja," tambahnya.
Tujuannya, menjadi tempat hiburan yang murah-meriah seperti untuk Sabtu dan Minggu, warga berdatangan menikmati udara segar dan bahkan yang dari Bandung pun sudah mulai datang berkunjung.
Dansektor meyakinkan, rumah tersebut direncanakan pada pertengahan Ramdhan sudah jadi. Yang lama itu memasang batu batanya karena dipasang unik, miring seperti anyaman bilik.
Dansektor berharap, seandainya Satgas Sektor sudah selesai tugas dan tanggung jawabnya, semua ini kita serahkan kepada Pemerintah Kota Cimahi. Minimal Pemkot Cimahi tinggal melanjutkan. "Atau jika mau dibongkar pun monggo kerso," pungkas Dansektor 21 Kol. Arm. Nursamsudin. **
Editor H. Eddy D