Minggu, 7 Juli 2024 | 17:48 WIB
Slot Gacor Slot88 Slot Online https://wbcampa.org

Keterlibatan Masyarakat Kunci Keberhasilan Program Citarum Harum

foto

BANDUNG, indoartnews.com ~ Dr. Eki Baihaki, dosen Universitas Pasundan (Unpas), menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian Sungai Citarum. Saat mengikuti monitoring dan evaluasi (monev) bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di Sektor 21 Citarum Harum, ia menyampaikan beberapa pandangannya mengenai keberlanjutan program ini.

"Saya dari unsur akademisi dilibatkan dalam monev oleh BBWS. Beberapa catatan saya setelah mengikuti monev di tujuh sektor, termasuk Sektor 21, menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting untuk keberlanjutan Citarum ke depan," ujar Dr. Eki, Kamis 4 juli 2024.

Ia menggarisbawahi bahwa setelah program Citarum Harum hampir selesai, fokus utama harus pada bagaimana masyarakat dapat ikut memiliki dan terlibat dalam menjaga kebersihan sungai. "Harapannya, sektor harus mulai mengintensifkan program integrasi dan kolaborasi dengan kesatuan wilayah, terutama desa. Desa-desa di sekitar bantaran sungai harus memiliki kepedulian terhadap sungai dengan tidak membuang sampah ke bantaran maupun aliran sungai," lanjutnya.

Dr. Eki juga menekankan perlunya program pengelolaan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir. "Masalah sampah harus diatasi dari hulu, artinya hampir semua sampah itu kan dari rumah tangga. Desa harus menjadi titik fokus optimalisasi sehingga solusi besar Citarum yang berkelanjutan dapat terwujud," katanya.

Ia mengusulkan penerapan formula Manajemen Pengelolaan Sampah Terpadu Tuntas di Tempat (MPS3T) di setiap RW-RW, desa sepanjang bantaran sungai. "Jika program ini diterapkan secara konsisten, terstruktur, sistematis dan masif, maka solusi besar Citarum bisa terwujud," tambahnya.

Selain itu, Dr. Eki menyoroti pentingnya integrasi dan kolaborasi dengan semua stakeholder, termasuk perguruan tinggi, akademisi, komunitas dan media. "Untuk Sektor 21 sudah berjalan baik, namun ke depan semua sektor harus berfokus pada integrasi dan kolaborasi dengan unsur masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik di darat, sehingga tidak ada sampah yang masuk ke sungai," ujarnya.

Dr. Eki juga berbagi pengalaman dari Kota Cimahi, tempat tinggalnya, yang sempat melakukan program pemilahan sampah namun kini kurang konsisten. "Pemkot Cimahi harus berkolaborasi dengan sektor 21 untuk konsisten dalam memilah sampah. Jika sampah tidak dipilah, jangan diangkut, cara yang benar dengan menggunakan sistem MPS3T," tegasnya.

Sementara itu, Dansektor 21 Kol. Inf. Subagio Prayitno menekankan pentingnya kolaborasi antara Satgas Citarum Harum dan BBWS Citarum dalam menjaga kelestarian sungai dan lingkungan di Kabupaten Bandung. Dia juga menyambut baik kunjungan Tim Monev BBWS Citarum sebagai kesempatan untuk mencari solusi inovatif terhadap masalah sedimentasi di sungai wilayah Sektor 21.

Dengan kolaborasi dan keterlibatan semua pihak, harapan untuk masa depan sungai Citarum yang bersih dan lestari bisa terwujud.**