CIMAHI, indoartnews.com ~ Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di RW 01 Kelurahan Melong pada Rabu (22/05/2024). Program ini merupakan inisiatif bersama antara BRI Peduli dan Forum ITB Angkatan 1984.
Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan, menjelaskan tujuan dari pembangunan SPALD ini adalah untuk meningkatkan kolaborasi multi-pihak sebagai mitra pembangunan, khususnya dalam penyediaan sarana sanitasi. Selain itu, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan padat penduduk dan menurunkan risiko stunting di area tersebut.
“Dana pembangunan SPALD-T berasal dari dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bank BRI sebesar 500 juta rupiah, dengan penerima manfaat sebanyak 50 kepala keluarga,” jelas Dikdik.
Di tempat yang sama, Dicky Saromi menyatakan apresiasinya terhadap kolaborasi pentahelix yang terwujud dalam menangani masalah sanitasi di Kota Cimahi. Ia menekankan pentingnya upaya bersama ini dalam mencapai target Cimahi untuk mengurangi angka stunting dan menghilangkan kawasan kumuh.
Dicky juga menggarisbawahi bahwa pada tahun 2024, pemerintah menargetkan penurunan angka stunting nasional dari 21,6% menjadi 14%. Di Cimahi sendiri, terdapat 2.783 balita stunting atau 9,26% dari total balita.
“Kita melakukan peletakan batu pertama pembangunan sistem pengolahan air limbah di Kelurahan Melong, yang dibantu oleh BRI Peduli atas inisiasi dari Forum ITB ’84. Ini adalah bentuk kepedulian terhadap kondisi sanitasi yang masih harus terus diperbaiki. Sanitasi yang baik akan membawa lingkungan yang baik, dan lebih dari itu, kehidupan yang baik bagi generasi penerus kita agar terbebas dari stunting,” ujar Dicky saat diwawancarai.
Komisaris BRI, Nurmaria Sarosa, menyatakan, dana CSR BRI dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dana CSR BRI kami manfaatkan untuk rakyat. Program ini akan kami teruskan karena masih banyak yang perlu diperbaiki di bidang sanitasi,” tuturnya.
Senada dengan itu, Ketua Forum ITB ’84, VH. Gadjahmada, menyebut, Forum ITB ’84 memiliki kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat. “Kami berupaya untuk mengembalikan apa yang sudah kami terima. Ada teman-teman yang punya kebutuhan, ada yang bisa memberikan bantuan, dan sinergi di antara kami selama ini semoga bisa membantu dan kembali kepada masyarakat,” ujarnya.
Kota Cimahi adalah kawasan perkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, yang menyebabkan risiko penyebaran penyakit oleh air menjadi lebih tinggi. Oleh karenanya, penyediaan sanitasi yang layak dan aman menjadi sangat penting dalam percepatan penurunan stunting. “Semoga inisiatif yang baru pertama kali dilakukan ini akan membawa manfaat yang lebih dan mendorong bantuan lainnya untuk meningkatkan sanitasi di Kota Cimahi,” harap Dicky di akhir wawancara.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi, Endang, Kepala Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi, Dani Bastian, dan Manajer Operasional BRI, Juanita Wulandari.**