
Elly Susanto
Tim Dekui saat pengambilan video di taman Kehati Posko 21 Citarum Harum beberapa waktu lalu
KOTA CIMAHI, indoartnews.com ~ Karena keindahan alam Taman Kehati Posko Sektor 21 di Kp. Cimenteng Kel. Cipageran, Kec. Cimahi Kota Cimahi, amat layak diabadikan dalam kamera digital, ucap Ujang Roy salah seorang dari 4 (empat) anak muda yang tergabung dalam Tim Creator Dekui Project Channels saat wawancara dengan indoartnews.com, Ahad (23/10) di Posko 21 Citarum Harum, Cimenteng Cipageran, kelurahan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Ke empat anak muda itu Ujang Roy, Arifin, Ferry Afriansyah, Rendy Zakaria demikian riang mengabadikan setiap lekuk Taman Kehati. "Taman ini memiliki magnet luar biasa memesona setiap pengunjung, termasuk kami berlima ini," ucap Ujang Roy seraya menekankan, tempatnya indah sesuai dengan keinginan, termasuk gunungnya.
Ujang pun mengagumi taman ini karena saat ini wilayah gunung banyak yang berubah fungsi dengan banyaknya area gunung yang menjadi bangunan gedung-gedung, pepohonan pun banyak yang ditebang.
Akibatnya, kata Ujang Roy, masyarakatlah yang terkena bencana. Keindahannya hilang dan menimbulkan bencana banjir, longsor. Karena lahan yang seharusnya menjadi resapan air, menjadi "pohon beton," tegas Ujang Roy.
Ia bersama 4 sahabatnya betah menghirup udara segar dan riang berselfi dengan sahabat alam. Karena di Taman Kehati bisa menikmati alam yang memukau dan menghirup udara segar. "Hasil shoot ini akan dinikmati pula masyarakat melalui konten creator ini.
"Kami ingin Taman Kehati dikenal lebih luas di masyarakat dan mudah-mudahan Channel dapat lebih terangkat dengan shooting ini," ucap Ujang penuh semangat.
Menurut Ujang Roy, Posko 21 Taman Kehati, alam dan udaranya bermanfaat untuk refreshing, melepas lelah setelah seharian sibuk. Di Taman Kehati pilihan utama memulihkan pikiran ruwet. Malah di sini bisa menyelenggarakan acara keluarga atau kerabat.
Ia juga mengapresiasi atas keramahtamahan anggota Satgas Citarum Harum. "Satgas di Posko 21 ini orangnya ramah-ramah. Pandangan pada TNI pun berubah dari rasa takut menjadi sejajar dengan masyarakat. Ramah, bebas ngobrol dengan kita.
Gambaran masyarakat selama ini TNI membawa senjata. Ternyata TNI pun bisa melukis, jadi seniman, bisa membuat rumah, membuat taman dan lainnya, ujar Ujang pula dan menyebutkan, suatu saat kami akan ke taman ini lagi. **
Editor : H. Eddy D