Oleh : Fittrie Meyllianawaty Pratiwy, Ph.D. (Dosen Departemen Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran)
Eceng gondok atau Eichhornia Crassipes adalah tanaman yang hidup mengapung dan biasa ditemukan di perairan tawar. Eceng gondok ini di beberapa daerah perairan walaupun ada yang menganggapnya sebagai gulma, sejatinya masih mempunyai manfaat bagi lingkungan. Ya, kebermanfaatan itu di antaranya dapat menjaga suhu air di perairan. Tentu, hal ini bisa menguntungkan untuk ikan karena dapat dijadikan tempat berteduh. Manfaat lainnya, akar dari eceng gondok ini dapat menyerap kotoran dan polutan logam berat seperti tembaga, merkuri, juga timbal hasil limbah industri ataupun domestik di perairan.
Seperti sudah diulas di atas, eceng gondok ini ada yang sudah menjadi gulma di perairan kita. Penyebabnya karena tumbuhan ini relatif cepat berkembang, dan bila sudah terlalu banyak dapat merugikan. Makanya, upaya pengendalian eceng gondok pun mulai dilakukan. Salah satu caranya, memanfaatkan eceng gondok demi mengurangi populasi eceng gondok itu sendiri. Caranya, jadikanlah eceng gondok sebagai bahan pakan ikan. Koq bisa? Ini dimungkinkan, karena eceng gondok memiliki kandungan nutrisi yaitu bahan kering 17,20%, serat kasar 4,08%, protein kasar 3,55%, karbohidrat 8,22%, dan kadar abu 3,92%. Eceng gondok dapat dijadikan pakan ternak baik dalam bentuk kering, segar, bahkan dijadikan tepung. Wow, sungguh menarik kan?
Berat Badan dan Daya Cerna
Ditelisik lebih jauh, Eceng gondok ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan yang bersifat omnivora dan juga herbivora. Nah, dalam rangka pemanfaatan bahan organik untuk pakan ikan, campuran eceng gondok dinilai menjadi salah satu bahan organik yang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan berat badan dan daya cerna protein pada ikan.
Eceng gondok atau eichhornia crassipes (Foto:Sutterstock)
Terbukti menurut hasil penelitian, nilai protein eceng gondok yang sudah dikeringkan kurang lebih 14%, lebih besar jika dibandingkan dengan dedak yang merupakan komponen utama dalam pembuatan pakan ikan. Selain itu eceng gondok bernilai nutrisi yang cukup baik Dan khusus untuk budidaya ikan, eceng gondok pun dapat menghemat biaya pakan, jika dibandingkan dengan pembelian pakan komersial. Nah, tunggu apa lagi, mari kita perangi ‘gulma’ eceng gondok melalui upaya pemanfaatannya yang maksimal, salah satunya melalui pemanfaatan sebagai pakan pada budidaya ikan, selain selama ini sudah diolah sebagai bahan dasar furniture, misalnya.
Teknik Pengolahan
Pembuatan pakan eceng gondok sendiri dapat dalam bentuk fermentasi, kering dan ditepungkan. Pertama pilihlah eceng gondok untuk dijadikan tepung eceng gondok. Sebaiknya dipilih yang sudah cukup tua dan berukuran besar, bagian yang akan digunakan yaitu pelepah yang berjarak lima centimeter dari bawah daunnya kemudian cara pembuatannya diawali dengan pencucian yang bersih. Selanjutnya, eceng gondok yang sudah diambil dari perairan kemudian dipotong kecil dengan ukuran 2-4 cm, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari selama 3-4 hari. Lalu, eceng gondok yang sudah kering diolah dengan cara ditumbuk untuk dijadikan tepung.
Kabar baiknya, saat ini di Indonesia sudah mulai bermunculan pembudidaya ikan yang menggunakan eceng gondok sebagai pakan, baik sebagai campuran maupun tidak. Tentu hal ini dalam jangka panjang diharapkan, dapat mengurangi keresahan masyarakat lokal terhadap ‘gulma’ eceng gondok. Alhasil, pakan yang terbuat dari eceng gondok ini mempunyai nilai protein cukup tinggi, terbukti ia dapat membantu pertumbuhan ikan, serta menghemat biaya pakan. Sekali lagi, Koq bisa ya? Sampai di sini para pembaca budiman, selamat mencoba! **
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Algivon.com dengan judul Memanfaatkan 'Gulma' Eceng Gondok Sebagai Pakan Ikan, Koq Bisa?