Minggu, 16 Februari 2025 | 14:55 WIB

Pos Indonesia Dukung Peluncuran Prangko Seri Penanda Kota "Buk Renteng" dalam Acara HUT ke-108 Sleman

foto

SLEMAN, indoartnews.com ~ Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Sleman yang ke-108 pada Rabu, 15 Mei 2024, Pemerintah Kabupaten Sleman meluncurkan Prangko Seri Penanda Kota "Buk Renteng" dan buku "Pesona Wisata Bumi Sembada". Peluncuran ini dilakukan pada Kamis, 16 Mei 2024, di Pendopo Parasamya.

Peluncuran prangko dan buku ini resmi disahkan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta PT Pos Indonesia. Acara ini dihadiri oleh perwakilan DPR RI, tokoh masyarakat, dan warga setempat.

PT Pos Indonesia, kini dengan branding baru sebagai Pos IND, mendukung penuh peluncuran prangko tersebut. Perusahaan ini berperan sebagai agen penjualan prangko bagi filatelis dunia. Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menyatakan kesiapan perusahaan untuk memasarkan prangko hingga ke pasar inernasional.

"Tentu Pos Indonesia berperan sebagai channel penjualan prangko di seluruh Indonesia dan untuk para filatelis di seluruh dunia," ujar Faizal. 

Ia optimistis, Prangko Seri Penanda Kota "Buk Renteng" akan mendapat sambutan hangat dari kolektor internasional karena nilai sejarah dan keunikan yang dimilikinya.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyampaikan kebahagiaannya atas peluncuran prangko dan buku tersebut. Menurutnya, kehadiran prangko dan buku ini penting untuk mempertahankan eksistensi sejarah dan mempromosikan pariwisata Kabupaten Sleman.

"Di era informasi dan komunikasi yang cepat ini, kita diingatkan pentingnya mendokumentasikan setiap informasi melalui media yang tak lekang oleh waktu seperti buku dan prangko,"kata Kustini.

Menurutnya, prangko ini dapat menjadi alat promosi yang efektif untuk memperkenalkan Buk Renteng sebagai bangunan cagar budaya bersejarah.

Sementara, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, juga menyambut baik peluncuran prangko ini. Menurutnya, prangko memiliki nilai historis yang tetap relevan di era digital. "Prangko masih diminati, disimpan, dan didiskusikan. Ini menunjukkan bahwa prangko memiliki makna historis yang signifikan," ujar Nezar.

Nezar juga menyoroti pentingnya Buk Renteng sebagai peninggalan sejarah yang berperan sebagai saluran irigasi sejak zaman Hindia Belanda. Selokan yang menghubungkan Sleman, Yogyakarta dan Magelang ini dibangun pada tahun 1909 dan memiliki fungsi mengairi ribuan hektar sawah, menjadikan Sleman sebagai lumbung pangan.

Anggota DPR RI Fadli Zon, yang juga Ketua Umum Filateli Indonesia, mengapresiasi penerbitan prangko ini. Menurutnya, di era globalisasi, prangko masih relevan dan memiliki nilai sebagai tanda pengingat dan peringatan.

Peluncuran Prangko Seri Penanda Kota: "Buk Renteng" ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan nilai sejarah dan budaya, serta mempromosikan Buk Renteng sebagai ikon pariwisata Sleman hingga ke kancah internasional.**