Selasa, 2 Juli 2024 | 22:38 WIB
Slot Gacor Slot88 Slot Online https://wbcampa.org

The Room 19, Ruang Baca Estetik di Kota Bandung

foto

BANDUNG, indoartnews.com ~ Sejak dibuka pada Desember 2023, The Room 19, ruang baca yang terletak di Jalan Dipati Ukur No. 66C, Kota Bandung, langsung menarik perhatian masyarakat.

Mengusung konsep industrial dengan sentuhan ornamen kayu serta perpaduan warna putih, kuning, dan hijau, The Room 19 menawarkan suasana estetik yang menyambut pengunjung sejak langkah pertama.

Didirikan oleh Reiza Harits bersama Alia dan Edo, The Room 19 bertujuan mendukung literasi dan menciptakan ruang baca yang nyaman. "Sejak dibuka, The Room 19 mendapat respons luar biasa dari masyarakat Bandung dengan lebih dari 5000 pengunjung, 8000 pengikut di Instagram, dan 1200 buku yang sudah dipinjam," terang Reiza, Co-Founder & Chief Librarian. 

Reiza berbagi kisah inspiratif tentang pendirian perpustakaan ini. Bersama Alia dan Edo, ia tumbuh dikelilingi buku hingga terinspirasi untuk membuat perpustakaan sendiri, dengan model perpustakaan kecil di Korea dan Jepang sebagai acuannya.

The Room 19 memiliki hampir 2000 buku dengan berbagai genre, termasuk nonfiksi dan fiksi. "Kami juga memiliki buku dengan kategori seperti Pets!, Crime & Mystery, Loneliness & Existentialism, dan Self-discovery. Rencana kami ke depan adalah memperbanyak koleksi buku sastra Indonesia," ujar Reiza.

Biaya masuk perpustakaan ini sebesar Rp35 ribu untuk umum dan Rp25 ribu untuk pelajar per sif selama 4 jam, serta biaya peminjaman buku. The Room 19 juga menjual makanan, minuman, dan barang konsinyasi.

Sejak Februari 2024, The Room 19 aktif mencari pendanaan untuk menunjang operasional dan menambah koleksi buku. "Pendanaan yang kami dapatkan akan digunakan untuk menunjang kegiatan operasional perpustakaan, memperbanyak dan memperluas jangkauan kegiatan atau aktivitas," kata Reiza.

The Room 19 juga mengadakan berbagai kegiatan seperti diskusi buku, workshop melukis, dan silent reading book party dengan tema bulanan yang berbeda. Reiza melihat peran penting perpustakaan independen dalam mendukung literasi masyarakat. "Aku percaya bahwa sebenarnya tidak ada orang yang tidak suka membaca buku, yang ada adalah orang yang belum menemukan buku yang cocok untuk dirinya," ujarnya.

Lebih dari sekadar 'teman' di kala sendiri, The Room 19 berambisi menjadi 'the next library space' di Bandung melalui serangkaian aktivitas menarik yang beragam. Uniknya, mereka memilih satu peristiwa menarik setiap bulannya dan melakukan kurasi buku-buku dengan tema serupa. "Kami ingin buku tidak diperlakukan sebagai benda mati, tetapi sebagai perwujudan dari pikiran. Karena bagaimana pun, manusia punya pikiran, ide, dan gagasan yang hidup," tegasnya.

Ke depan, The Room 19 berencana memperluas ruang untuk menampung lebih banyak pengunjung dan membuka ruang khusus untuk quiet room dan area hijau. Mereka juga aktif berkolaborasi dengan komunitas lokal dan lembaga pendidikan melalui program "Mimbar Ide".

Harapan jangka panjang mereka adalah menjadi inspirasi bagi perpustakaan lain dan berperan dalam pengembangan budaya membaca di Indonesia.**