Minggu, 26 Januari 2025 | 13:09 WIB

Pj Wali Kota Bandung : Antisipasi TPS Rawan Banjir Sekolah dapat Jadi Alternatif

foto

BANDUNG, indoartnews.com ~ Pj. Wali Kota Bandung, Bambang Triyuliono mengingatkan, area sekolah bisa dijadikan tempat pemungutan suara (TPS) jika ada TPS rawan banjir saat Pemilu. "Ini untuk mengantisipasi potensi TPS rawan banjir," ucap Bambang. 

Untuk itu Bambang mengingatkan jajaran kewilayahan bersama KPU untuk antisipasi jika hujan deras saat pencoblosan dan memetakan TPS yang rawan bencana banjir dan longsor. 

Hal itu, katanya, agar Pemilu pada 14 Februari 2024 berjalan lancar. Karena itu ia mengajukan berbagai alternatif untuk area TPS seperti bangunan sekolah atau barang milik daerah yang diperbolehkan. 

"Panitia TPS dan KPU dapat mencari alternatif. Salah satunya dengan memanfaatkan sekolah (SD dan SMP). Namun jika tidak memungkinkan secara konvensional, kita geserkan," ucap Bambang, Rabu (24/1/2024).@ Bambang mengatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa curah hujan di Kota Bandung masih cukup tinggi sampai satu bulan mendatang.

"Jadi cuaca ini kita mendapatkan informasi dari BMKG bahwa untuk satu bulan ke depan curah hujan masih cukup tinggi," ujarnya. Ia menyebut KPU dan Pemkot Bandung sedang memetakan TPS yang rawan terkena bencana. 

"Ada di wilayah timur, barat, dipusat kota ada ini menjadi fokus kita dan itu bisa kita identifikasi. Kita sudah antisipasi," katanya.@ Sebelumnya, Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti mengatakan, telah berkoordinasi mengenai lokasi TPS agar dipilihkan tempat yang bisa terjangkau dan terakses dengan mudah, terutama bagi pemilih disabilitas dan bebas dari potensi bencana.

Ia pun akan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung terkait potensi hujan deras saat hari pencoblosan. 

"Masalah cuaca juga sudah dikoordinasikan. Kita sudah antisipasi juga sebisa mungkin agar masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya meski di musim penghujan," tuturnya."

Logistik sekarang pada tahap pengecekan. Surat suara yang rusak memang ada, tapi sudah kita laporkan dan tidak terlalu banyak. Kita usahakan distribusi logistik bisa dilakukan di awal Februari," imbuhnya.**

Editor : H. Eddy D