JAKARTA, indoartnews.com ~ DPRD Kota Bandung bekerjasama dengan Universitas Respati Indonesia (URINDO) menggelar Workshop bersama para insan pers se Kota Bandung pada Jum'at (3/11-2023) di Hotel Mercury Convention Centre Ancol, Jakarta yang berlangsung 3 hari pada 3 - 5 November 2023. Workshop diadakan bersama insan pers guna mengajak para insan pers menghindari berita-berita hoax.
Workshop ini bertema "Peningkatan Kapasitas Wawasan Pers dalam Perkembangan Era Digital serta Peranan Pers dalam Mencegah Hoax di Media Sosial" diikuti puluhan jurnalis.
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan saat menutup workshop yang berlangsung 3 hari itu menyatakan, selain bertujuan meningkatkan kapasitas para wartawan juga bagian dari rangkaian inovasi dan perbaikan yang dilakukan DPRD Kota Bandung guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Khususnya pada rekan-rekan jurnalis. Cuma di Kota Bandung gedung DPRD yang melayani administrasi kependudukan. Makanya, selalu ramai dengan warga yang mengurus KTP dan Kartu Keluarga," tegas Teddy.
Sedangkan Wakil II DPRD Kota Bandung, H. Achmad Nugraha DH, SH menyatakan pula, sahabat terbaik Dewan itu Pers. Karena semua yang telah dilakukan para anggota Dewan dalam konteks pembahasan sebuah aturan harus terpublikasi.
Menurut Achmad, dalam dunia digital, berita online yang muncul masih harus dipertanyakan kebenaran dan keabsahannya. Ia tidak setuju bila berita online mengadopsi dari konten-konten lain yang belum tentu akurat kebenarannya.
Di lain pihak, menurut Achmad, disrupsi informasi akibat perkembangan teknologi membuat arus informasi semakin cepat. Malah media pun berlomba untuk secepatnya menyajikan berita ke publik. @ Dinamika informasi saat ini, ucapnya, berbeda dari era tahun 2007 yang masih didominasi media cetak informasi yang diperoleh hari ini baru esok harinya sampai ke pembacanya. Sedang dengan online detik ini dapat berita, detik berikut sudah sampai ke publik.
Walau demikian, tegas Achmad Nugraha, di tengah cepatnya arus informasi, para jurnalis harus tetap menaati kode etik jurnalistik dan budaya. Terlepas dari platform yang digunakan medianya Achmad mendorong para jurnalis tetap berperan sebagai kontrol sosial. **
Editor : H. Eddy D