Selasa, 3 Oktober 2023 | 13:49 WIB

Kolam Retensi Dian Permai: Penyelamat Tersembunyi dalam Kepekatan Kemarau

foto

Elly Susanto

BANDUNG, indoartnews.com ~ Saat panasnya musim kemarau melanda dengan keras dan El Nino merajalela, Pemerintah Kota Bandung kembali menunjukkan keberaniannya dengan menghadirkan sebuah wujud keajaiban di tengah Babakan Ciparay yang kering kerontang. Kolam Retensi Dian Permai, yang baru saja diresmikan, tidak hanya sekadar sebuah konstruksi. Ia adalah penyelamat tersembunyi, yang akan menjaga pasokan air dan melawan genangan saat hujan datang.

Didi Ruswandi, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, menjelaskan dengan antusias bahwa Dian Permai RW 12 menjadi tuan rumah bagi kolam retensi ini. Pilihan ini didasarkan pada sejarah genangan yang kerap menghantuinya saat hujan deras turun.

"Lokasinya rendah dan rawan banjir, jadi ideal untuk menjadi tempat berdirinya kolam retensi ini," ungkap Didi saat momen bersejarah peresmian kolam ini, yang berlangsung pada Rabu, 13 September 2023.

Kolam retensi ini memiliki misi ganda: mengurangi genangan di RW 12 dan memberantas masalah banjir di RW 09. Didi Ruswandi melanjutkan, "Dampak banjir di RW 09 sebagian besar disebabkan oleh genangan di RW 12. Jika kita dapat mengurangi masalah di RW 12, maka RW 09 akan secara otomatis mendapatkan perlindungan yang lebih baik".

Proyek kolam retensi ini merupakan hasil usaha keras swakelola dengan bantuan alat berat dari DSDABM. Proses konstruksi yang berlangsung selama dua bulan menghabiskan anggaran sebesar Rp175 juta dan melibatkan lahan seluas 1.767 meter persegi. Sekitar 179 meter persegi dari lahan tersebut dipergunakan untuk kolam, yang dapat menampung hingga 716 meter kubik air, sementara 75 pohon pelindung ditanam di sekitarnya.

Eric M Attauriq, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, menekankan urgensi pembangunan kolam retensi di musim kemarau. "Musim kemarau adalah waktu yang tepat untuk membangun kolam retensi. Tidak bijaksana untuk menunggu musim banjir datang," katanya.

Attauriq juga mengungkapkan rencana pembangunan tiga kolam retensi lainnya pada tahun 2023, termasuk salah satunya di Dian Permai. Lokasi lainnya akan berada di Bandung Inten Indah, Kelurahan Derwati, dan Margahayu, Kelurahan Sekejati. Ini adalah langkah pencegahan untuk menghadapi kemungkinan bencana yang ditimbulkan oleh El Nino yang diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan tahun 2024.

Selain manfaatnya sebagai cadangan air dan penanggulangan krisis air, Kolam Retensi Dian Permai juga menjanjikan potensi sebagai ruang publik dan destinasi wisata bagi warga setempat.

"Kota Bandung telah memiliki berbagai infrastruktur penangkap air tanah, termasuk lebih dari 20 sumur resapan dalam, 647 sumur resapan dangkal, dan lebih dari 3.700 drumpori," ungkapnya.

Yudi Cahyadi, Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bandung atas pencapaian pembangunan kolam retensi yang melebihi target.

"Kami dari DPRD Kota Bandung memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bandung yang telah mencapai dan bahkan melebihi target pembangunan kolam retensi ini. Kami berharap kolam-kolam ini akan dipelihara dengan baik sehingga manfaatnya dapat dioptimalkan secara maksimal," ujar Yudi.

Yudi juga mengingatkan bahwa dengan lebih dari 80 persen lahan yang telah digunakan di Kota Bandung, penggunaan sisa-sisa lahan yang bijak menjadi suatu keharusan, mengingat berbagai kepentingan yang bersaing untuk mendapatkan potongan lahan tersebut, seperti perumahan, fasilitas umum, dan sosial.**