Minggu, 27 Oktober 2024 | 05:29 WIB

Rancangan Perubahan APBD 2024 dan 2025 Mengacu pada RPD Tahun 2024 - 2026

foto

BANDUNG, indoartnews.com - Pj. Wali Kota Bandung, A.Koswara menyatakan, rancangan perubahan APBD 2024 dan 2025 disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun anggaran 2024 - 2026 yang fokus pada peningkatan pelayanan publik dan pembangunan kota. 

Hal itu dikemukakan Pj. Wali Kota Bandung A. Koswara bersama Pj. Sekda, Dharmawan dan sejumlah kepala OPD nya saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD, Senin, 30 September 2024.

Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi membahas sejumlah agenda antara lain Pengambilan Keputusan terhadap Raperda tentang perubahan APBD 2024, Penetapan keputusan DPRD tentang Rencana Kerja DPRD tahun 2025 dan penyampaian penjelasan DPRD perihal sebuah Ranperda (usul DPRD) dan Propemperda tahun 2024 serta penyampaian penjelasan Wali Kota perihal 5 Raperda (usul Wali Kota) dan Propemperda tahun 2024.

Koswara sebelumnya menyampaikan penyusunan Perubahan APBD TA 2024 didasarkan pada perubahan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran. Sementara PPAS telah disepakati oleh Pemkot dan DPRD pada 31 Juli 2024.

Koswarz menyebutkan, pendapatan daerah pada Perubahan APBD 2024 diproyeksikan mencapai Rp. 7,43 triliun meningkat 1,78% dari APBD murni 2024. Sedang belanja daerah diperkirakan naik 5,42% menjadi Rp. 8,11 triliun.

Dalam jawaban tertulis Koswara menjelaskan tanggapan pemerintah atas isu-isu strategis yang diangkat dalam pandangan umum fraksi. Isu-isu mencakup peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan daya saing sumber daya manusia dan tata kelola pemerintahan yang berbasis digital. 

Pada sektor pendidikan, pemerintah Kota Bandung berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan melalui pelatihan bagi tenaga pendidik dan pemerataan sarana pendidikan. 

Di sektor kesehatan, langkah-langkah konkrit dilakukan dengan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Puskesmas mau pun di rumah sakit. Selain itu, program Universal Health Coversge (UHC) juga jadi prioritas untuk menjamin akses kesehatan bagi masyarakat. 

Menyangkut pendapatan daerah, Pemkot Bandung berkomitmen mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan. Pemkot pun akan melakukan identifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi sumber-sumber pendapatan daerah, termasuk optimalisasi pajak. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam pemungutan pajak. Dengan teknologi ini dapat mengurangi kebocoran pendapatan.

Sedangkan dalam aspek infrastruktur Pemkot berupaya menyelesaikan masalah banjir dan kemacetan lalulintas melalui pembangunan kolam retensi, pemeliharaan jalan dan pembangunan serta pemeliharaan tanggul. 

Dalam hal pertumbuhan ekonomi, Pemkot pun terus mendorong pemberdayaan UMKM melalui program pendampingan usaha mikro dan fasilitas pemasaran. **

Editor : H. Eddy D