Elly Susanto | 30 September 2024 16:44:41
()
CIMAHI, indoartnews.com ~ Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya menurunkan prevalensi stunting di kota tersebut. Salah satu strategi yang diambil adalah melalui pembinaan calon pengantin (Catin) yang dinilai sebagai langkah preventif mencegah kelahiran bayi dengan stunting. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Pemkot Cimahi menggelar Pembinaan Calon Pengantin One Stop Service (PCOSS) Tahun 2024, yang dilaksanakan pada Senin (30/09/2024) di Alam Wisata Cimahi (AWC), Jalan Kolonel Masturi, Cimahi.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk DP3AP2KB Kota Cimahi, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Kemenag Cimahi, Tim Pendamping Keluarga Kota Cimahi, serta Forum Genre Kota Cimahi. Sebanyak 150 pasangan calon pengantin mendapatkan pembinaan pra-nikah, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi TT, serta pengisian aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Semua layanan tersebut dilaksanakan dalam satu hari untuk mempermudah calon pengantin dalam mempersiapkan kehidupan pernikahan yang sehat dan berkualitas.
Penjabat Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya penurunan prevalensi stunting, terutama pada kelompok usia remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak usia 0-59 bulan.
“Upaya ini bertujuan mempersiapkan calon pengantin tidak hanya dari segi pemahaman tentang pernikahan, tetapi juga aspek kesehatan. Dengan demikian, mereka dapat merencanakan keluarga yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas untuk mewujudkan Generasi Emas 2045,” ungkap Dicky.
Dicky juga menekankan pentingnya inovasi yang dilakukan Pemkot Cimahi, seperti Kelambi Catin, untuk mempermudah calon pengantin memperoleh pemahaman dan pengetahuan terkait pernikahan. Ia berharap inovasi tersebut dapat mempercepat penurunan angka stunting di Cimahi.
Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan, menambahkan bahwa pembinaan pada calon pengantin merupakan langkah preventif penting untuk mencegah kelahiran bayi dengan stunting, terutama bagi calon pengantin yang berasal dari keluarga berisiko tinggi.
“Calon ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat. Oleh karena itu, pembinaan pada calon pengantin meliputi pemahaman tentang kesehatan reproduksi, ketahanan keluarga, jarak kehamilan, hingga cara pengasuhan anak,” jelas Fitriani.
Fitriani juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting. DP3AP2KB bekerja sama dengan Kemenag Kota Cimahi untuk pembinaan ketahanan keluarga, Dinas Kesehatan Kota Cimahi untuk pemeriksaan kesehatan calon pengantin, serta dengan kader PKK yang berperan sebagai jembatan komunikasi antara Pemkot Cimahi dan masyarakat.
Pembinaan calon pengantin ini juga diiringi dengan pengembangan aplikasi Kelambi Catin (Kelas Online Bimbingan Calon Pengantin), yang memungkinkan calon pengantin untuk mengakses pembinaan secara online melalui perangkat seluler mereka, sehingga tidak perlu hadir secara langsung dalam kelas pra-nikah. Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan pemahaman calon pengantin di seluruh kota.
Dengan berbagai upaya ini, Pemkot Cimahi berharap dapat menciptakan keluarga yang sehat dan berkualitas, serta berkontribusi pada penurunan angka stunting secara signifikan di kota ini.**