BANDUNG, indoartnews.com ~ Industri otomotif di Indonesia terus mengalami perkembangan pesat, dengan produksi kendaraan bermotor mencapai 1,5 juta unit per tahun. Untuk menjawab permintaan pasar yang terus meningkat, bank bjb dan MNC Finance meresmikan kerja sama Joint Financing, bertujuan memperkuat pembiayaan kendaraan bermotor.
Kolaborasi ini diresmikan pada Senin, 19 Agustus 2024, dihadiri jajaran pimpinan dari kedua perusahaan. Dari pihak bank bjb hadir Pemimpin Divisi KPR & KKB Triastoto Hardjanto Wibowo, CEO Regional IV Adie Arief Wibawa, serta Pemimpin Cabang Daan Mogot Billy Rahadian. Sementara itu, MNC Finance diwakili oleh Direktur Utama Mahjudin dan Direktur Edwin Andu.
Triastoto Hardjanto Wibowo mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah penting bagi bank bjb dalam memperluas akses kredit kendaraan bermotor. "Melalui Joint Financing ini, kami berharap dapat memberikan kemudahan yang lebih besar bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan, baik untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis," ujarnya.
Kerja sama Joint Financing ini memungkinkan kedua perusahaan untuk menawarkan produk kredit yang lebih kompetitif, sekaligus memperkuat portofolio pembiayaan kendaraan bermotor mereka. Bagi MNC Finance, kolaborasi ini membuka peluang untuk memperluas jangkauan layanan dengan dukungan dari infrastruktur perbankan bank bjb yang mapan.
Selain memperkuat posisi di pasar, kerja sama ini juga menegaskan komitmen bank bjb dalam berinovasi di sektor pembiayaan kendaraan bermotor. Sebelumnya, bank bjb telah meluncurkan berbagai produk kredit, termasuk untuk kendaraan listrik, yang semakin diminati oleh masyarakat Indonesia.
Dengan meningkatnya kebutuhan mobilitas di tengah masyarakat, sektor otomotif diprediksi akan terus tumbuh. Kolaborasi strategis antara bank bjb dan MNC Finance ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi kedua perusahaan, tetapi juga bagi konsumen dan industri otomotif secara keseluruhan.
bank bjb dan MNC Finance menyatakan akan terus mengembangkan produk pembiayaan yang relevan dengan kebutuhan pasar. Melalui evaluasi yang berkelanjutan, kedua perusahaan optimis dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar di industri otomotif dalam beberapa tahun ke depan.**