PONTIANAK, indoartnews.com ~ Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) terhadap harga bahan pokok secara serentak pada Senin, 20 Mei 2024, di sejumlah pasar di seluruh Kantor Perwakilan (Kanwil) KPPU di Indonesia. Sidak ini dilakukan di berbagai kota, termasuk Medan, Bandar Lampung, Bandung, Surabaya, Pontianak, Makassar dan Yogyakarta.
Sidak di Pasar Flamboyan, Pontianak, dipimpin Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa dan Anggota KPPU Budi Joyo Santoso. Di Makassar, sidak di Pasar Terong dipimpin oleh Anggota KPPU Hilman Pujana. Para Kepala Kanwil KPPU lainnya juga melakukan sidak di Pasar Petisah, Pasar Tamin dan distributor bawang putih di Bandar Lampung, Pasar Kosambi, Pasar Sederhana dan Pasar Gedebage di Bandung, Pasar Pabean di Surabaya dan Pasar Beringharjo Yogyakarta.
Inspeksi serentak ini bertujuan untuk meninjau fluktuasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting), khususnya bawang putih yang belakangan ini mengalami fluktuasi di Indonesia.
"Saya instruksikan kepada semua Kanwil KPPU untuk melakukan sidak serentak di Medan, Lampung, Kalimantan, Makassar, Surabaya, Yogyakarta dan Bandung. Ini kami lakukan karena mendapat informasi dari teman-teman di Komisi VI DPR RI bahwa harga pangan, khususnya bawang putih, sudah di atas harga acuan. Harga acuan untuk bawang putih adalah Rp32.000 per kg," ujar Ketua KPPU.
Di Pontianak, Ketua KPPU menemukan harga bawang putih yang berkisar antara Rp34.000 hingga Rp38.000 per kg, turun dari bulan lalu yang mencapai Rp41.650 per kg. Meski turun, harga ini masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak 2019 sebesar Rp32.000 per kg.
Komoditi pangan lainnya juga mengalami penurunan harga, seperti cabai rawit yang kini berkisar antara Rp52.000 hingga Rp57.000 per kg, dari sebelumnya Rp60.750 per kg. Sementara harga gula pasir stabil di angka Rp18.300 per kg, meskipun masih di atas HET yaitu Rp15.000 per kg.
Selain memantau Pasar Flamboyan, Ketua KPPU juga mengunjungi beberapa distributor bawang putih. KPPU mengidentifikasi penyebab kenaikan harga bawang putih bulan lalu, yang mencapai 5,4%. Harga bawang putih di China, sebagai sumber utama impor, juga naik.
Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor bawang putih sebesar 650.000 ton, namun realisasinya baru mencapai 50.721 ton atau 27%. Tingginya harga bawang putih di China, yang mencapai 1.400–1.500 USD per ton atau sekitar Rp22 juta per ton, menjadi kendala utama pengadaan impor.
Di Makassar, Anggota KPPU Hilman Pujana mengatakan, sidak ini bertujuan untuk memastikan pasar beroperasi sesuai mekanisme supply-demand. "Ada beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan, mungkin karena isu kenaikan harga termasuk bawang putih. Harga bawang putih di pedagang sekitar Rp33.000 per kg," ujar Hilman seraya menambahkan bahwa harga bawang putih di tingkat pengecer sekitar Rp40.000 per kg dalam kondisi sudah bersih.
Di Medan, bawang merah menjadi sorotan dengan harga mencapai Rp52.000 per kg. Harga bawang putih sudah sesuai HET sebesar Rp32.000 per kg. Di Bandar Lampung, harga bawang putih masih tinggi, berkisar Rp40.000 per kg, sementara harga bawang merah mulai turun. Di Bandung, harga bawang putih mencapai Rp42.300 per kg, dinilai terlalu tinggi oleh 70% pedagang dan menurunkan volume penjualan mereka.
Di Surabaya, harga bawang putih di tingkat pengecer berkisar Rp42.000 per kg (kating) dan Rp45.000 per kg (sinco), sementara di tingkat grosir berkisar Rp31.500 per kg (sinco) dan Rp35.500 per kg (kating). Di Yogyakarta, harga bawang putih dan merah di pasaran berkisar Rp40.000 hingga Rp48.000 per kg, jauh melampaui harga acuan Rp32.000 per kg.
Ketua KPPU menegaskan, KPPU akan terus memantau harga bahan pokok penting secara berkala di berbagai daerah di Indonesia untuk mengantisipasi adanya permainan harga dan penahanan pasokan oleh pelaku usaha tertentu serta menjaga stabilitas komoditas pangan.
Khusus untuk bawang putih, KPPU akan melakukan diskusi kelompok terpumpun (focused group discussion) pada 21 Mei 2024 di Kantor Pusat KPPU Jakarta untuk memastikan pasokan dan harga komoditas bawang putih dan merah stabil.
"Harga bawang putih saat ini fluktuatif, oleh karena itu kami adakan sidak ini untuk memastikan pasokan dan harga bawang putih dan merah dalam kondisi stabil," pungkas, Fanshurullah Asa. .**