Pesantren Robithoh di Ciparay Ketat Terapkan Prokes Covid-19

Elly Susanto | 12 June 2021 08:06:30

Faza Hadian Sabilillah di ruang kerjanya bersama Pengabdi Sultan Imanuddin, Kamis (10/6/2021).()

KAB. BANDUNG, indoartnews.com ~ Pondok Pesantren Modern Robithoh di Pakutandang Ciparay, ketat menerapkan protokol kesehatan. Awalnya, wali santri diijinkan menjenguk putera-puteri mereka ke dalam pesantren.

Tapi kini, kata Faza Hadian sabilillah, Pengabdi di bagian kesehatan pesantren Robithoh saat ditemui indoartnews.com di ruangannya, Kamis (10/6/2021), para wali santri yang ingin menjenguk cuma sampai di gerbang saja, kiriman barang pun dititipkan tidak boleh tatap muka atau langsung bertemu dengan anak.

Pengetatan ini dilakukan karena akibat pandemi Covid-19 ini, pesantren ini nyaris dibubarkan. Tetapi dengan negosiasi akhirnya berjalan tetapi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Apalagi lokasi pesantren ini di pinggir jalan raya.

Dijelaskannya, di pesantren Robithoh ini jumlah santrinya 160 orang terdiri santri putra 120 orang dan 160 santri putri dengan 40 tenaga pengajar.

Pesantren yang berdiri sejak tahun 2008 ini banyak santrinya dari luar yang terjauh dari Medan dan Palembang. Tenaga pengabdinya ada yang dari Pekalongan ada juga dari Jambi dan selebihnya dari Jawa Barat.

Di pesantren modern Robithoh ini juga ada sekolah formalnya SMP Plus, Madrasah Alliyah. Di sini ada 3 kurikulum masing-masing Kuliatul Mualimin Islam (KMI), ada yang umum seperti matematika, bahasa Inggeris. Ada pula dari Depag/Kemenag yakni Pendidikan Agama Islam (PAI). Jadi, ijazahnya dari negara dan Pondok.

Sejak ada pandemi Covid-19, santri tidak diijinkan pulang. Jika pun ada yang terpaksa karena sesuatu hal penting, jika kembali ke pesantren harus Rapid Test atau membawa surat sudah Rapid Test. Jika tidak membawa, disuruh pulang lagi. 

"Saya di sini, kata Faza, sebagai pengabdi menjelang tahun ke 2 sambil kuliah. Di sini, kan ada perguruan tingginya STAIPI yang menginduk ke STAIPI Garut.**

Editor : H. Eddy D