Elly Susanto | 15 January 2025 13:38:08
()
BANDUNG, indoartnews.com - Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, meminta pengembang aplikasi Jagat untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi di taman-taman Kota Bandung, termasuk Taman Tegallega. Kerusakan ini terjadi akibat aksi para pengguna aplikasi yang berburu Koin Jagat, tren permainan berbasis aplikasi yang sempat viral.
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman (DPKP) Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi, pengembang aplikasi telah berjanji untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan. "Tadi dilaporkan oleh Pak Kadis Pertamanan, dari pihak aplikasinya itu mau memperbaiki taman yang rusak. Mudah-mudahan benar janjinya," ujar Koswara saat meninjau Taman Tegallega, Selasa (14/1/2025).
Perbaikan dan Langkah Pencegahan
Kerusakan di Taman Tegallega mencakup berbagai fasilitas publik yang rusak akibat aksi pembongkaran oleh pengguna aplikasi. Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, pengawasan di area taman telah diperketat dengan melibatkan petugas keamanan.
Sementara itu, Kepala DPKP Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi, mengusulkan penghentian sementara aplikasi Jagat hingga proses perbaikan selesai. "Kami minta mereka berhenti dulu sambil melakukan perbaikan. Intinya, kita ingin kondisi taman kembali seperti semula," katanya.
Negosiasi dan Masukan Perbaikan
Meski perbaikan fisik disepakati akan dilakukan langsung oleh pihak aplikasi tanpa meminta dana, negosiasi terkait pelaksanaannya masih berlangsung. "Kami tidak minta uang, kami minta perbaikan langsung. Mereka sudah sepakat untuk memperbaiki beberapa taman yang terdampak," tambah Rizki.
Ia juga menyarankan pengembang aplikasi untuk mengubah konsep permainan menjadi lebih edukatif dan berorientasi pada pelestarian ruang publik. "Saya sarankan agar ada unsur sejarah dan edukasi dalam permainannya. Jangan hanya mencari koin untuk uang. Kalau di luar negeri sukses, belum tentu bisa diterapkan sama di sini," jelas Rizki.
Harapan Pemulihan Taman
Pemkot Bandung berharap pengembang aplikasi Jagat segera menyelesaikan perbaikan dan mempertimbangkan dampak sosial serta lingkungan dari konsep permainannya. "Masyarakat tidak akan merusak kalau tidak ada aplikasinya. Jadi mereka harus ikut memperbaiki," tegas Rizki.
Dengan adanya langkah perbaikan dan pengawasan yang lebih ketat, Pemkot Bandung berharap Taman Tegallega dan taman-taman lainnya dapat kembali menjadi ruang publik yang nyaman dan aman bagi masyarakat.**