Kinerja Keuangan Pos Indonesia Meningkat, Aset Tumbuh 14 Persen per Tahun

Elly Susanto | 30 September 2024 08:07:32

()

BANDUNG, indoartnews.com ~ PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND melaporkan kenaikan nilai aset rata-rata sebesar 14 persen per tahun sepanjang periode 2020 hingga 2023. Pencapaian ini mencerminkan performa keuangan yang solid dan pemulihan yang signifikan setelah tantangan pandemi Covid-19.

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal R. Djoemadi, mengungkapkan, perusahaan mencatatkan pertumbuhan aset yang signifikan dalam empat tahun terakhir.

"Sejak 2020, kami mulai merasakan pemulihan aset dengan peningkatan nilai dari 9.127 menjadi 13.659 pada 2023, atau rata-rata meningkat 14 persen setiap tahunnya," ungkap Faizal dalam konferensi pers, Jumat (27/9/2024).

Kenaikan aset yang dimulai pada 2020 dari angka 9.127, bertahap meningkat menjadi 9.689 pada 2021, lalu 11.138 pada 2022, dan mencapai puncaknya pada 2023 dengan 13.659.

Menurut Faizal, pertumbuhan aset pada 2022-2023 merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. "Kami optimis tren kenaikan ini akan terus berlanjut hingga 2024," tambahnya.

Peningkatan nilai aset ini, kata Faizal, adalah hasil dari strategi pemulihan yang efektif setelah perusahaan menghadapi dampak pandemi dan tantangan transformasi bisnis yang cepat.

"Pertumbuhan rata-rata aset sebesar 14 persen per tahun mencerminkan kinerja keuangan yang kuat, ditambah dengan pencapaian laba bersih yang sangat baik," jelasnya.

Selain itu, Faizal menekankan bahwa PT Pos Indonesia terus mengoptimalkan aset yang dimilikinya sebagai bagian dari strategi penguatan bisnis. Salah satu langkah utama adalah pemanfaatan aset properti dan infrastruktur yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk gedung dan lahan strategis.

"Kami memanfaatkan aset-aset ini untuk menghadapi persaingan ketat di industri logistik dan kurir, dengan cara menyewakan atau mengonversi gedung-gedung yang tidak terpakai menjadi pusat bisnis, co-working space, hotel, atau apartemen," terangnya.

Pos Indonesia juga berencana menggandeng mitra pengembang untuk mengembangkan proyek properti di lahan-lahan strategis. Tak hanya itu, perusahaan juga terus berfokus pada modernisasi infrastruktur logistik. Investasi di bidang teknologi dan pengembangan jaringan logistik, seperti digitalisasi pengiriman, otomasi, pembaruan armada, dan pengembangan pusat distribusi modern, menjadi bagian dari langkah PosIND untuk meningkatkan efisiensi operasional. 

"Kami terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren global untuk memastikan Pos Indonesia tetap relevan dan kompetitif di era digital," pungkas Faizal.

Sebagai informasi, PT Pos Indonesia (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertua di Indonesia, yang bergerak di bidang jasa kurir, logistik, jasa keuangan, dan properti. Didirikan pada 26 Agustus 1746, perusahaan ini baru-baru ini meresmikan merek dan logo baru, PosIND, yang merupakan singkatan dari Pos Indonesia Integrated National Distribution, sebagai bagian dari transformasi untuk bersaing di pasar global.

Saat ini, PT Pos Indonesia memiliki enam regional yang mencakup seluruh provinsi di Indonesia, dengan 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, dan 4.308 Kantor Cabang Pembantu. PosIND juga telah mengimplementasikan transformasi digital, dengan aplikasi seperti Pos Aja! untuk layanan pengiriman digital dan Pospay untuk layanan keuangan berbasis teknologi.

PosIND juga memiliki tiga anak perusahaan: Pos Logistic, yang bergerak di bidang logistik; Pos Properti, yang menangani sektor perhotelan dan konstruksi properti; dan Pos Fin, yang bergerak di bidang layanan keuangan berbasis teknologi.**